KetikPos.com – Memasuki usia ke-79, Provinsi Sumatera Selatan terus mendorong sinergi pembangunan lintas sektor. Dengan mengusung tema “Bersama Membangun Sumsel” dan tajuk “Mari Bersinergi Mewujudkan Sumsel Maju Terus untuk Semua,” pemerintah daerah menegaskan komitmen menuju provinsi yang inklusif dan berdaya saing. Salah satu program unggulan yang kini menjadi sorotan ialah Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.
Dukungan terhadap inisiatif ini datang dari berbagai pihak, termasuk komunitas transportasi digital. Ketua DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan (Sumsel), Muhammad Asrul Indrawan, menyatakan kesiapannya mendukung penuh gerakan tersebut melalui partisipasi aktif dalam sistem distribusi pangan lokal.
Baca Juga: ADO Sumsel Siap Jadi Mitra GSMP, Dukung Kesejahteraan Driver dan Ketahanan Pangan Daerah
“Momentum HUT Sumsel ke-79 ini kami maknai sebagai ajakan untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan. Driver online tidak hanya bisa antar makanan siap saji, tapi juga bisa jadi penggerak distribusi pangan lokal dari petani ke pasar, dari UMKM ke konsumen,” ujar Asrul kepada media, Rabu (14/5/25).
Menurut Asrul, potensi kontribusi para driver online dalam rantai logistik pangan sangat besar, terutama dalam konteks percepatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang tengah digalakkan oleh Pemprov.
Dengan jaringan yang tersebar hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan, mitra pengemudi daring bisa menjadi penghubung vital antara pelaku pertanian, UMKM pangan, dan konsumen akhir.
Baca Juga: Banjir Dukungan, 14 Komunitas Gabung Aksi 20 Mei: Ketua ADO Sumsel Serukan Jangan Kasih Kendor!
“Kami ingin ada transformasi peran. ADO Sumsel siap menjadi mitra distribusi pangan lokal berbasis digital. Kami tengah menyiapkan program ‘Ngantar Pangan Lokal’, yang akan menjadi platform khusus pengantaran produk pertanian dan kuliner lokal ke konsumen urban,” jelasnya.
Program Sumsel Mandiri Pangan sendiri merupakan upaya strategis Pemprov Sumsel untuk menekan ketergantungan impor bahan pokok dan memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas.
Baca Juga: Hari Buruh, ADO Sumsel Kecam Tarif Aplikator: Kami Diperlakukan Seperti Budak Algoritma
Melalui pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan kelembagaan, program ini menargetkan rumah tangga, pesantren, hingga institusi pendidikan agar mampu memproduksi dan mengonsumsi pangan sendiri.
Asrul menilai, langkah Pemprov Sumsel tersebut sangat progresif dan sejalan dengan semangat transformasi ekonomi digital yang inklusif.
Menurutnya, ADO Sumsel juga akan mendorong anggotanya untuk berjejaring dengan pelaku usaha tani, koperasi, dan pasar tani demi memperluas akses distribusi pangan lokal.
Baca Juga: Ketua ADO Sumsel: Perang Tarif Dimulai, Ojol Dikorbankan Lagi
“Selama ini logistik pangan skala kecil masih bergantung pada sistem konvensional. Kami ingin memotong rantai pasok yang panjang, mempercepat pengiriman, dan menekan biaya distribusi. Di sinilah peran driver online menjadi krusial,” tegasnya.
Artikel Terkait
DPD ADO Sumsel Tegas Tolak Program Grab Hemat Prabayar, Ancam Aksi Ribuan Driver Jika Tuntutan Tak Diindahkan
Begini Isi Surat ADO Sumsel Kepada Gubernur Terkait Program Grab Hemat Prabayar
DPD ADO Sumsel Siap Kerahkan Puluhan Ribu Ojol Kepung DPRD Sumsel pada 20 Mei 2025
Ketua ADO Sumsel: Perang Tarif Dimulai, Ojol Dikorbankan Lagi
Hari Buruh, ADO Sumsel Kecam Tarif Aplikator: Kami Diperlakukan Seperti Budak Algoritma
Banjir Dukungan, 14 Komunitas Gabung Aksi 20 Mei: Ketua ADO Sumsel Serukan Jangan Kasih Kendor!
ADO Sumsel Siap Jadi Mitra GSMP, Dukung Kesejahteraan Driver dan Ketahanan Pangan Daerah