hukum-kriminal

Kasus Kredit Fiktif Bank BJB Pandeglang: Dua Pelaku Ditangkap, Kerugian Rp 13 Miliar, Pimpinan Cabang Belum Diperiksa

DNU
Jumat, 17 Mei 2024 | 23:58 WIB
Polres Pandeglang bongkar kasus leedit fiktif di BJB Pandeglang (Youtube)

KetikPos.com --Skandal kredit fiktif yang mengguncang Bank BJB cabang Labuan Pandeglang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian dengan penangkapan dua pelaku utama, TN (55) dan IK (44).

Kedua tersangka diduga terlibat dalam pengajuan kredit modal usaha palsu yang menyebabkan kerugian sebesar Rp 13 miliar bagi bank tersebut.

Meski demikian, pimpinan cabang Bank BJB Labuan, yang berperan penting dalam persetujuan kredit ini, belum diperiksa oleh pihak berwenang.

Kronologi Pengungkapan Kasus

Ipda Jefri Martahi dari Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satreskrim Polres Pandeglang menjelaskan bahwa TN memanfaatkan hubungan pertemanannya yang lama dengan pimpinan cabang Bank BJB di Labuan, Banten, untuk mendapatkan persetujuan kredit dengan mudah. Hubungan emosional ini diduga menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan pimpinan cabang untuk menyetujui permohonan kredit tanpa melalui prosedur yang semestinya.

Modus Operandi Pelaku

Dalam aksinya, TN mendirikan lima perusahaan fiktif yang menggunakan nama karyawan dan anggota keluarganya.

TN membuat dua CV atas nama karyawannya dan satu PT atas nama adik kandungnya. Dokumen-dokumen perusahaan ini kemudian digunakan untuk mengajukan Kredit Modal Kerja (KMK) di bank.

TN berkoordinasi dengan pimpinan cabang untuk mempercepat proses persetujuan kredit.

"Kami saat ini masih mengamankan dua pelaku yang diduga terlibat, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lainnya," ungkap Ipda Jefri di Mapolres Pandeglang pada Selasa, 14 Mei 2024.

Polisi terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua pihak yang terlibat mendapatkan hukuman yang setimpal.

Penyitaan dan Dampak Finansial

Polisi berhasil menyita uang sebesar Rp 1,4 miliar dari kedua pelaku, tetapi kerugian total yang dialami bank mencapai Rp 13 miliar.

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk melacak aliran dana dan mengungkap sejauh mana jaringan ini beroperasi.

Halaman:

Tags

Terkini