KetikPos.com -- Di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, patung Presiden Soekarno sedang dipasang sebagai bagian dari pengembangan kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Patung ini mencapai tinggi enam meter dan terbuat dari perunggu, memberikan sentuhan monumental pada PLBN Napan yang menjadi pintu gerbang penting di wilayah perbatasan.
PLBN Napan, yang terletak di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, memiliki jarak sekitar 200 km dari Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT, dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5 jam melalui jalur darat.
Baca Juga: Patung Soekarno Kontroversi di Banyuasin, Erwan Suryanegara: Kritik Pemkab Banyuasin
Proses pemasangan patung ini menjadi momen penting untuk memperkaya keberadaan PLBN Napan sebagai simbol sejarah dan nasionalisme.
Patung Soekarno ini dirancang dengan cermat, memperlihatkan detail seperti pemakaian peci, tangan kiri yang menggenggam tongkat, dan tangan kanan yang menunjuk ke zona inti bangunan PLBN Napan.
Struktur patung terbagi menjadi dua, yaitu struktur bawah yang berupa pondasi menggunakan bor pile dan struktur atas yang melibatkan patung Soekarno.
Baca Juga: Dua Kali Bermasalah, Wawan: Patung Soekarno Tak Sesuai Standar
Proyek pembangunan PLBN Napan sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan tujuan utama untuk mengembangkan kawasan perbatasan dan memastikan fungsi pertahanan keamanan di wilayah tersebut.
Dua Tahap
Tahap I pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana PLBN Napan telah selesai pada tahun 2022, dan kini digarap Tahap II untuk menyempurnakan area zona inti dan zona sub inti PLBN.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional sebagai bangsa besar, tetapi juga memiliki dampak penting dalam memajukan ekonomi kawasan perbatasan.
Baca Juga: Proyek Patung Soekarno di Banyuasin Menuai Kontroversi: Seniman Sumatera Selatan Minta Peran Aktif
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," ujar Menteri Basuki.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.