Tokoh-tokoh seperti Pangeran meninggal di Kenayan, Raden Ayu Ratu Sinuhun, dan Tuan Sayid memiliki makam yang ditempatkan di cungkup berdenah segi empat dengan tiang kayu yang menambah keindahan dan kemegahan kompleks ini.
Baca Juga: Taman Purba Rimba Candi , Situs Sriwijaya yang Penuh Mistis
Melihat Lebih Dekat: Nisan, Motif, dan Hiasan
Pada teras ketiga, nisan-nisan makam memiliki beragam motif hiasan seperti sulur, bunga konstituen, berliku-liku, tujuan, benang teratai, dan medali.
Setiap elemen ini membawa makna tersendiri, mencerminkan kekayaan budaya dan keindahan seni pahat dari masa lampau.
Misteri Arca Buddha dan Bodhisattwa
Dataran tinggi di sebelah utara Kompleks Makam Sabokingking juga menyimpan peninggalan budaya masa lampau dalam bentuk arca Buddha dan Bodhisattwa.
Terbuat dari perunggu berlapis emas, arca-arca ini menjadi saksi bisu kemegahan Sriwijaya pada masa klasik abad ke-8-9 Masehi.
Baca Juga: Sriwijaya: Mengurai Kembali Kisah Kekuatan Masa Lalu
Pelestarian dan Keberlanjutan
Sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah Palembang, Makam Sabokingking bukan hanya sekadar kompleks pemakaman.
Ia adalah saksi bisu perjalanan panjang peradaban dan pusaka berharga yang memerlukan pelestarian.
Dalam keheningan dan keanggunannya, makam ini mengajak kita untuk merenung, menghargai, dan menjaga keberlanjutan nilai-nilai luhur nenek