Berbagai ukuran piring sapa, alat makan tradisional masyarakat Batak, juga dipamerkan di museum ini.
Baca Juga: Antisipasi Aksi Tawuran, Masyarakat Palembang Buat Spanduk Imbauan Stop Tawuran dan Balap Liar
Tradisi makan bersama dengan menggunakan sebuah sapa menunjukkan kekompakan dan keharmonisan dalam keluarga.
Selain perabotan rumah tangga, museum ini juga memamerkan berbagai senjata dan peralatan dapur tradisional yang terbuat dari kayu.
Semua benda yang dipajang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Batak pada masa lampau dengan detail yang memukau.
Baca Juga: Tenun Donggala, Warisan Budaya Menuju Pengakuan Internasional
Namun, Museum Rumah Adat Batak bukanlah satu-satunya atraksi yang ditawarkan oleh pulau Samosir.
Terdapat berbagai tempat menarik lainnya, seperti Danau Sidihoni dan Danau Natonang yang terkenal sebagai "danau di atas danau" karena letaknya di atas permukaan Danau Toba.
Selain itu, ada Batu Marhosa atau Batu Bernapas, sebuah batu yang mengeluarkan angin sejuk dari dalam tebing dan diyakini membawa berkah bagi yang mendapatinya.
Baca Juga: Rumah Pengasingan Bung Karno: Tempat Bersejarah di Tengah Bengkulu
Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan patung Sigale-Gale yang unik di pasar Tomok, sebuah pertunjukan yang berasal dari legenda Batak.
Perjalanan ke pulau Samosir tidak hanya menawarkan pengalaman budaya dan sejarah yang kaya, tetapi juga keindahan alam yang memukau.
Baca Juga: Lembah Harau: Surga Tersembunyi di Tengah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat
Jembatan Tano Ponggol yang menghubungkan Samosir dengan Sumatera menambah kemudahan akses bagi para wisatawan.
Dengan berbagai tempat menarik dan penginapan yang tersedia, pulau Samosir menjadi destinasi yang sempurna untuk menggali kekayaan budaya dan menikmati keindahan alam Sumatera Utara.