Keraton Kuto Gawang, Terbuat dari Kayu Unglen

photo author
DNU
- Senin, 15 April 2024 | 18:28 WIB
Keraton Kuto Gawang  Terbuat dari Kayu Unglen (dok)
Keraton Kuto Gawang Terbuat dari Kayu Unglen (dok)

KetikPos.com -- Keraton Kuto Gawang merupakan sebuah keraton yang memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan Islam di Palembang pada awal abad ke-17.

Keraton ini didirikan oleh Ki Gede ing Suro, seorang bangsawan pelarian dari Kesultanan Demak setelah kemelut politik yang terjadi setelah wafatnya Sultan Trenggana.

Sebagai pusat pemerintahan kerajaan yang bernuansa Islam, Keraton Kuto Gawang menjadi simbol kekuasaan dan identitas Islam di Palembang.

Baca Juga: Keraton Beringin Janggut, Kini Jadi Kawasan Pertokoan

Bangunan keraton ini telah berdiri selama setidaknya 100 tahun sebelum akhirnya dihancurkan oleh VOC pada tahun 1659.

Keraton Kuto Gawang memiliki struktur yang kokoh. Bentuknya berbentuk empat persegi dan dikelilingi oleh dinding yang terbuat dari kayu besi dan unglen empat persegi dengan ketebalan 30 x 30 cm.

Dimensinya yang besar menunjukkan pentingnya keraton ini sebagai pusat kekuasaan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Keraton Kuto Tengkuruk Dikenal juga Keraton Kuto Lamo

Panjang dan lebar benteng ini mencapai 290 Rijnlandsche roede (sekitar 1093 meter), sementara tinggi dinding temboknya mencapai 24 kaki atau sekitar 7,25 meter.

Sejarah Keraton Kuto Gawang menjadi bagian dari narasi yang memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Palembang, serta mencerminkan peran penting Islam dalam pembentukan struktur politik dan sosial di wilayah tersebut.

Baca Juga: Keraton Kuto Besak Dihancurkan dan Dibangun Rumah Regeering Commissaris

Meskipun telah lama tidak berdiri, warisan sejarah dan budaya dari Keraton Kuto Gawang tetap menjadi bagian yang penting dalam memahami sejarah Palembang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X