TACB Palembang Desak Kajian Budaya Sebelum Operasional Menara Jembatan Ampera

photo author
DNU
- Senin, 3 Februari 2025 | 10:50 WIB
Tokoh masyarakat, seniman, budayawan, dan TACB menikmati uki publik menara Ampera Sabtu (1/2/2025)  (Dok)
Tokoh masyarakat, seniman, budayawan, dan TACB menikmati uki publik menara Ampera Sabtu (1/2/2025) (Dok)

KetikPos.com--  Rencana Pemerintah Kota Palembang untuk membuka wisata menara Jembatan Ampera pada 1 Februari 2025 tertunda karena izin operasional dari Kementerian Pekerjaan Umum belum diterbitkan.

Penjabat Walikota Palembang, Cheka Virgowansyah, menyatakan bahwa masih menunggu izin lebih lanjut dan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil rapat terakhir di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan.

Baca Juga: Menara Ampera Dibuka untuk Umum: Antara Potensi Wisata dan Ancaman terhadap Status Cagar Budaya

Pada 1 Februari 2025, Pemkot Palembang mengadakan uji publik untuk menikmati menara Ampera yang direncanakan menjadi destinasi wisata baru.

Namun, anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Palembang, Kms Ari Panji, menekankan pentingnya BBPJN melakukan kajian budaya terkait operasional menara tersebut, karena hingga kini belum ada kajian dari TACB.

Anggota TACB Sumatera Selatan, Yudhi Syarofie, menambahkan beberapa catatan penting terkait nilai Jembatan Ampera sebagai cagar budaya. Menurutnya, nilai terbesar jembatan ini terletak pada teknologi yang digunakan pada masanya. Ia mempertanyakan keberadaan kaca asli menara yang dirancang khusus untuk tahan terhadap getaran di ketinggian.

Jika harus diganti, sebaiknya dipasang satu sebagai memori kolektif. Selain itu, Yudhi menyoroti kurangnya data naratif dan foto-foto terkait Jembatan Ampera di ruang tunggu, termasuk foto sebelum dan sesudah renovasi.

Baca Juga: Pemkot Palembang Gelar Simulasi Perdana Menara Ampera sebagai Destinasi Wisata Baru

Jembatan Ampera, yang diresmikan pada 30 September 1965, awalnya memiliki mekanisme angkat untuk memungkinkan kapal besar melintas di bawahnya. Namun, sejak 1970, mekanisme ini tidak lagi berfungsi. Jembatan ini telah mengalami beberapa perubahan warna, dari awalnya abu-abu, kemudian kuning pada 1992, dan akhirnya merah pada 2002.

Baca Juga: Menjaga Marwah Jembatan Ampera: Ikon Kebanggaan atau Komoditas Wisata?

Dengan mempertimbangkan nilai sejarah dan budaya Jembatan Ampera, penting bagi pihak terkait untuk melakukan kajian mendalam sebelum membuka menara sebagai destinasi wisata, guna memastikan pelestarian cagar budaya tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X