Ketikpos.com -- Kritik keras disampaikan Pembina Forum Pemuda Palembang Madani (FPPM) Charma Afrianto, SE, Menurutnya, Pemkot Palembang tidak serius terkait cagar budaya. Jangankan promosi, untuk merawat pun tak ada niat.
Ini disampaikan Charma dalam Focus Group Discussion (FGD) Terpumpun dengan tema “Merawat Cagar Budaya Mengelola Peradaban di Kota Tertua”, bertempat di Hotel Ayolah, Senin (6/3).
Keguatan ini digagas FPPM. Dihadiri juga antara lain Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja, SH, MKn, Peneliti dari BRINT Sumsel, Dr Wahyu Rizky Andhifani SS, MM, Kabid Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas kebudayaan Kota Palembang Sri Suryani Sip.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Balai Pertemuan Harus Dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Palembang
Juga hadir akademisi dari UIN Raden Fatah Palembang , Dr (Cand) Kemas Ari Panji , akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Rd Moh Ikhsan dengan moderator Vebri Al Lintani.
Charma Afrianto SE mengatakan, pihaknya latar belakangi adanya diskusi ini adalah terkait dilematik yang ada beberapa bulan lalu di Palembang.
Beberapa tempat yang dianggap sebagai objek cagar budaya, seperti balai pertemuan, dan makam–makam Sultan betul-betul terbengkalai. Jadi tidak ada keseriusan dari pihak Pemkot untuk merawat.
“Jangankan mempromosikan Palembang Darussalam, merawatnya saja tidak ada niat,” kata Charma Afrianto.
Dikatakannya, bahwa atas dasar itulah para seniman, budayawan yang didukung oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn serta di bantu FPPM berinisiatif mengadakan FGD tersebut.
Baca Juga: Baznas Palembang Perbaiki Balai Pertemuan, Ini Kata TACB Palembang dan Sumsel
“Jika kita merawat Cagar budaya sama saja kita menjaga peradaban bangsa. Kalau peradaban bangsa saja tidak dijaga, artinya sebagai masyarakat kota Palembang ini sama saja dengan masyarakat yang tidak beradab. Kita tidak menghargai leluhur kita yang sudah berjuang,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya terpanggil untuk terus merawat serta melestarikan Cagar budaya di Kota Palembang.
“Kami menggugah semua stakeholder termasuk eksekutif dan legislatif untuk mulai hari ini menganggarkan. Kita rindu kejayaan Palembang Darussalam dan kami ingin ada wisata religi di Kota Palembang ini,” katanya,