Hentikan Perusakan Pemakaman Pangeran Kramojayo, AMPCB akan Lakukan Aksi Damai

photo author
DNU
- Kamis, 16 Maret 2023 | 21:55 WIB

Ketikpos.com -- Sebagai upaya menghentikan perusakan Kompleks Pemakaman Pangeran Kramojayo di 15 Ilir Palembang, Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) akan melakukan aksi damai.

Koordinator AMPCB menyebutkan, pihaknya  akan melakukan aksi damai Jumat (17/3) di Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo. 

Tujuannya, agar para pihak tidak melakukan kegiatan di Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo. Dan aksi yang dilakukan nanti, menurut Vebri, ingin menegaskan kalau cagar budaya itu penting untuk identitas kota pusaka ini.

Baca Juga: Pemakamannya Diduga Hilang, Siapa Pangeran Kramajaya, Ternyata Menantu SMB II

“Karena itu kita kampanyekan itu.  Artinya kita mengajak masyarakat agar peduli dengan cagar budaya dan kita minta agar Komplek Pemakaman Pengeran Kramojayo jangan ditutupi dengan seng seperti itu.,' jelas mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) ini.  

"Saat ini ini ruwahan orang mau ziarah. Dan kalau tetap ditutupi,artinya pihak yang menguasai Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo itu memancing orang untuk melakukan hal-hal diluar dari kewajaran. Saya kira itu penting untuk diketahui oleh penguasa lahannya,“ katanya Rabu (15/3/2023) usai bertemu dengan pihak Dinas Kebudayaan Palembang.

Hadir diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) kota Palembang Agus Rizal dan jajaran Kabid dan staf, koordinator AMPCB Vebri Al Lintani bersama anggota lainnya Ali Goik, MS Iqbal Rudianto (Ketua Dewan Kesenian Palembang) , Wahyudi, Ismail Gondrong , Fitriansyah, Qusoi, Dudy Oskandar, Iman Kasta

Baca Juga: Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya Rusak, Kalau Tak Diselesaikan Dikhawatirkan Merembet ke Isu SARA

Khusus untuk Komplek Pemakaman Pangeran Kramojayo yang dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, pihaknya memohon agar Dinas Kebudayaan kota Palembang melakukan tindakan.

Sampai hari ini, meskipun Dinas kebudayaan kota Palembang sudah memanggil para pihak agar Komplek Pemakaman tersebut tidak ada kegiatan apapun namun ternyata masih ada kegiatan .

“Kami mohon agar Dinas Kebudayaan berdasarkan undang-undang mengambil langkah-langkah agar makam itu tidak berlaanjut perusakannya. MIsalnya ada langkah pengamanan dahulu, agar tidak di rusak.. Sekarang nisannya sudah habis, dibenamkan di satu tempat. Dan itu artinya apa yang dirembukkan di Dinas Kebudayaan kemarin tidak dipatuhi oleh yang menguasai tanah pemakaman tersebut,” katanya.

Baca Juga: Charma Afrianto: Pemkot Palembang Tidak Serius, Tak Ada Niat Rawat Cagar Budaya

Vebri juga mengingatkan semua pihak agar berhati-hati jangan sampai persoalan terkait pemakaman Pangeran ini ditarik-tarik dan dimanfaatkan orang sehingga merembet ke isu SARA.

Apalagi, pemakaman itu adalah  milik warga Palembang, sementara yang memagari seng dan menguasai lahan makam berasal dari etnis China.

"Akan sangat berbahaya kalau sampai terseret ke Isu SARA. "Kalau AMPCB meliha persoalan ini haya dari sisi penyelamatan cagar budaya saja.,malu   

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X