Pangeran Bupati Panembahan Hamim dan Pangeran Kramojayo

photo author
DNU
- Rabu, 10 Mei 2023 | 18:01 WIB
Rumah Pangeran Kramojayo (dari laman @malaya.or.id)
Rumah Pangeran Kramojayo (dari laman @malaya.or.id)

Benteng Martapuro, tetap sebagai benteng komando, tempat Sultan Ahmad Najamuddin III (Pangeran Ratu) dan dibantu oleh Pangeran Bupati Panembahan Hamim (saudara kandung Sultan Mahmud Badarudin II).

Letak benteng ini hampir bersebelahan dengan Benteng Tambakbaya. Bila diperkirakan pada saat ini, Benteng Martopuro ini terletak di daerah Bagus Kuning 16 Ulu. Yang dahulunya disebut sebagai daerah Rawa-rawa Sekampung.

Dinding benteng ini dibangun dengan model yang sama dengan benteng Tambakbaya. Posisi Benteng Martopuro mengahadap ke sungai Musi, dan sedikitnya dipersenjatai 50 meriam dengan berbagai ukuran.

Di Benteng inilah para panglima dan pimpinan perang membahas tentang taktik dan strategi perang yang dipimpin langsung oleh Sultan. Itulah sebabnya Benteng Martopuro dikenal dangan nama lain yaitu “Benteng Komando”.

Dari bidang Pertahanan dan keamanan, Sultan mengadakan persiapan di bidang militer.

Benteng-benteng pertahahan makin diperkuat. Peluru meriam dibuat secara besar-besaran dengan mendatangkan bantuan bahan peledak. Bantuan datang dari kerajaan Lingga di Riau dan Kerajaan Sambas di Kalimantan Barat (Safwan,2004:74).

Pertahanan yang terbuat dari rakit dan terapung, terletak di balik pagar/cerucup ditempati dan dipimpin oleh Cik Nauk, kepala suku Bugis dari Lingga. Setiap Benteng dibantu sepenuhnya oleh kepala-kepala masyarakat dari pedalaman bersama rakyatnya. Juga tidak ketinggalan keturunan Arab dan Cina yang menetap di Palembang.

Dari bidang Ekonomi, Sultan berusaha menstabilkan harga pasar terutama harga beras yang pada saat itu dipertahankan untuk tetap murah kecuali harga garam karena garam didatangkan dari pulau Madura (Hanafiah, 1989:93).

Selain itu Sultan juga menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, diantaranya dengan Pangeran Ratu dari Jambi serta beberapa pimpinan etnis yang ada di Palembang seperti Bugis, Arab, dan Cina. Pangeran Ratu dari Jambi sengaja datang ke Palembang untuk memberikan semangat kepada Sultan. Pangeran Ratu juga memberikan bantuan membuat benteng baru. Benteng baru itu terletak di sebelah kiri Benteng Manguntama. Benteng ini dipimpin oleh Pangeran Wirasantika.

Pangeran Bupati Panembahan Hamim adalah seorang perwira perang yang handal sehingga Sultan tidak ragu-ragu memberikan kepercayaan kepadanya, hal ini terbukti pada saat pergantian pimpinan Pangeran Bupati Panembahan Hamim tetap dipercaya untuk memimpin Benteng Martopuro yang merupakan Benteng komando.

Kepercayaan yang diberikan dijalankan sesuai dengan penuh tanggung awab, bahkan ketika Mayjen Markus de Kock mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menggempur pertahanan Kesultanan Palembang, serangan de kock ini pun belum berhasil.

Untuk dapat menembus pertahanan Kesultanan Palembang Darussalam akhirnya Mayjen Markus de Kock membuat kesepakatan dengan Sultan yaitu dengan melakukan gencatan senjata pada hari suci agama Islam (hari Jum’at) dan Nasrani (hari Minggu), sebagai bentuk penghormatan terhadap keyakinan agama masing-masing pihak.

Pada tanggal 22 Juni 1821 yang jatuh pada hari Jum’at, Belanda tidak melakukan serangan karena menghormati umat Islam.

Hal yang sama juga dilakukan juga oleh Sultan Mahmud Badaruddin II tepatnya pada hari Minggu 24 Juni 1821, Sultan memerintahkan untuk tidak melakukan persiapan yang penuh untuk melakukan perang pada hari minggu. Rupanya siasat Belanda kali ini mengena, De kock dengan licik tetap memberikan perintah kepada pasukannya untuk melakukan serangan.

Serangan dimulai dengan mengirimkan pasukan pengintai pada pukul 4 dinihari dan bertugas melepaskan cerucuk-cerucuk yang merintangi jalur sungai Musi agar kapal-kapal Belanda dengan muda dapat menembus perairan kesultanan Palembang, selain itu melakukan penyusupan ke benteng-benteng sehingga kekuatan pasukan Kesultanan Palembang menjadi semakin lemah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X