KetikPos.com -- Islam telah menjadi bagian integral dari sejarah Palembang sejak awal abad ke-1 H atau abad ke-8 Masehi.
Seiring berjalannya waktu, agama ini tumbuh dan berkembang di kota ini, membentuk kerajaan Islam Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi.
Namun, perjalanan masuknya Islam ke Palembang memunculkan beragam pendapat dari berbagai sumber sejarah.
Baca Juga: Keraton Kuto Gawang, Terbuat dari Kayu Unglen
Pendapat tentang Masuknya Islam ke Palembang
Menurut beberapa sumber, masuknya Islam ke Palembang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kekuasaan politik Islam pada masanya dan dominasi perdagangan laut bangsa Arab.
Catatan sejarah Cina dari Dinasti Tang juga menyebutkan keberadaan utusan Arab di Kalingga pada tahun 674 Masehi, menandakan kontak awal antara penduduk setempat dengan Islam.
Selain itu, perjalanan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan Islam di Timur Tengah juga menjadi jalur penting penyebaran Islam ke wilayah Sriwijaya, yang pada masa itu mencakup Palembang.
Baca Juga: Keraton Beringin Janggut, Kini Jadi Kawasan Pertokoan
Peran Tokoh-Tokoh Penting dalam Penyebaran Islam
Beberapa tokoh kunci dalam penyebaran Islam di Palembang termasuk Arya Damar, yang dipercaya telah memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi setelah diajari oleh Raden Rachmat (Sunan Ampel) saat singgah di Palembang.
Selain itu, tokoh-tokoh ulama seperti Tuan Umar Baginda Saleh, Tuan Tanjung Darus Salam, dan Tuan Dipulau juga memiliki peran besar dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Ogan Komering Ulu dan Komering Ilir.
Baca Juga: Keraton Kuto Tengkuruk Dikenal juga Keraton Kuto Lamo
Keragaman Pendapat tentang Awal Masuknya Islam
Sumber-sumber sejarah memberikan pandangan yang beragam tentang awal masuknya Islam ke Palembang.
Beberapa menyarankan bahwa Islam telah masuk ke kawasan ini sejak abad ke-7, sementara yang lain berpendapat bahwa perkenalan dengan Islam dimulai pada abad ke-8 melalui kontak dengan pedagang Arab dan pengaruh politik Islam.