pendidikan

Ini Pengakuan Ketua STIT Muhammad Mardiyana Soal Wisudawan Tidak Tercantum di Forlap Dikti, Kuliah Online Hingga Biaya Wisuda Mahal

Rabu, 10 Juli 2024 | 18:39 WIB

KETIKPOS - Pelaksanaan wisuda angkatan tahun akademik 2023 - 2024, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) AT - Taqwa dan STIT Muhammad Mardiyana menuai polemik usai dilaksanakan di hotel horizon Bandung, Jawa Barat. Rabu 3 Juli 2024 lalu. 

Polemik tersebut dikarenakan adanya kejangggalan mulai dari perkuliahan, pembayaran wisuda, wisudawan tidak tercantum di Forum Layanan Pendidikan Tinggi (Forlap Dikti) hingga ketidak tahuan wisudawan terkait lokasi kampus yang mengantar mereka menjadi sarjana. 

Ketua STIT Muhammad Mardiyana Ii Sumantri mengatakan, pelaksanaan wisuda dikampus At Taqwa dan STIT Muhammad Mardiyana merupakan mahasiswa angkatan 2018-2019. Bahkan sebagian banyak dari angkatan 2020. 

Baca juga : Dalih Pembina Kampus At Taqwa Soal Kuliah Online Jadi Sarjana Hingga Biaya Wisuda Dinilai Mahal

"Ketiga angkatan berkuliah saat Pandemi Covid-19, jadi perkuliahan dilakukan secara online tidak tatap muka," ujar ketua STIT Muhammad Mardiyana, Ii Sumantri pada Selasa 9 Juli 2024. 

Terkait akhir studi, Ii menuturkan, untuk ujian komprehensif termasuk ujian sidang skripsi dilaksanakan secara daring dan offline langsung. 

"Jadi dalam kondisi tertentu dilakukan online ada, tapi ada juga yang offline. Kebanyakan semuanya offline," ucapnya.

Kebijakan perkuliahan secara online, Ii mengklaim, hal tersebut dikarenakan atas pertimbangan kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan saat pandemi Covid-19. 

Meski demikian, Ii menjelaskan, setelah pandemi selesai pun dilakukan perkuliahan secara online dengan sisa empat semester untuk angkatan 2020 maupun angkatan di atasnya. 

Baca juga : Kopertais Jabar Diduga Lindungi Kampus At Taqwa Soal Wisudawan Tidak Tercatat Forlap Dikti Hingga Status Dr Cecep

"Karena pertimbanganya situasinya agak masih krusial. Khawatir ada pandemi susulan kemudian kondisi yang tidak memungkinkan untuk offline sehingga tetap online," tuturnya.

Mengenai perkuliahan saat ini, Ii menyatakan, perkuliahan dilakukan dengan sistem hibrid dan full offline.

"Jadi (perkuliahan) online, hibrid, kemudian offline," katanya. 

Disinggung soal wisudawan tidak tercantum di Forlap Dikti, Ii mengungkapkan, bahwa masih dalam proses sinkronisasi yang diakibatkan banyaknya mahasiswa yang telah diwisuda belum menyerahkan identitas seperti KTP dan KK. Padahal pihak kampus telah beberapa kali mengingatkan. 

Halaman:

Tags

Terkini