KetikPos.com -- Kesantunan dalam berbahasa merupakan aspek penting dalam interaksi sosial yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan norma-norma masyarakat.
Di Indonesia, keberagaman budaya dan bahasa memberikan tantangan tersendiri dalam memahami dan mengaplikasikan konsep kesantunan dalam berbagai konteks.
Salah satu penelitian yang menarik perhatian adalah kajian tentang kesantunan bahasa Melayu Palembang di Kampung Sei Bayas, yang dilakukan oleh Sri Parwanti, seorang dosen dari Universitas Muhammadiyah Palembang.
Penelitian ini, yang menjadi bagian dari kegiatan akademiknya di UIN Raden Fatah Palembang, memberikan wawasan mendalam tentang praktik kesantunan dalam komunitas tersebut dari perspektif sosiopragmatik.
DKT ini dilaksanakan dalam upaya memperkaya disertasinya yang dalam proses menuju ujian tertutup di Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang.
Latar Belakang
Bahasa Melayu Palembang memiliki keunikan tersendiri dalam hal struktur, kosakata, dan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kesantunan bahasa dalam konteks ini tidak hanya tentang pemilihan kata yang tepat, tetapi juga tentang cara berkomunikasi yang sesuai dengan norma sosial dan budaya setempat.
Kampung Sei Bayas, sebagai salah satu wilayah di Palembang, menawarkan konteks yang kaya untuk mengkaji bagaimana kesantunan bahasa diterapkan dalam interaksi sehari-hari.
Metodologi Penelitian
Sri Parwanti menggunakan pendekatan sosiopragmatik dalam penelitiannya, yang menggabungkan aspek-aspek sosial dan pragmatik dalam menganalisis penggunaan bahasa.
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami bagaimana konteks sosial mempengaruhi cara berkomunikasi dan bagaimana bahasa digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial tertentu.
Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara dengan penduduk setempat, dan analisis interaksi verbal dalam berbagai situasi, seperti dalam keluarga, lingkungan tetangga, dan acara adat.
Temuan Penelitian