KetikPos.com - Belum lama ini, terungkap wacana Presiden Prabowo Subianto yang berencana untuk membentuk koalisi permanen.
Keinginannya dalam membentuk koalisi permanen ini tak luput dari reaksi dari berbagai lapisan masyarakat tak terkecuali akademika.
Dosen Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Hari Fitrianto SIP MIP turut memberikan tanggapan.
Menurutnya tidak ada salahnya presiden sekaligus partai merencanakan koalisi permanen dengan partai pendukung maupun pengusung.
Baca Juga: Fenomena “Kabur Aja Dulu”: Cermin Kegelisahan Publik terhadap Pemerintah
“Tetapi dalam ekosistem politik elektoral di Indonesia, agaknya akan susah untuk direalisasi. Karena politik kita coraknya lebih ke politik koalisi yang pragmatis,” jelasnya.
Hal itu ia dasari atas perbedaan ideologi yang ada dalam setiap partai yang ada di Indonesia.
“Koalisi permanen itu bisa terjadi jika partai-partai tersebut memiliki platform ideologi yang relatif mirip atau corak ideologinya sama. Sedangkan di Indonesia ideologi partainya tidak jelas,” imbuhnya.
Baca Juga: Inovasi DNA dan Kriopreservasi: Terobosan Prof Tatik Hernawati dalam Swasembada Susu dan Daging Sapi
Manfaat Ekonomi
Merapatnya partai-partai politik pasca pemilu pada kekuasaan tentu bukan tanpa alasan. Hari mengungkapkan bahwa hal ini berlandas pada kepentingan partai yang ingin mendapatkan nikmat ekonomi.
“Sudah menjadi nature dan nurture dari partai politik di Indonesia untuk segera merapat ke kekuasaan saat pemilu sudah selesai.
Mereka akan melakukan konfigurasi ulang bagaimana yang awalnya itu menjadi lawan kemudian konfigurasi ulang menjadi lawan koalisi,” ungkapnya.
Baca Juga: Guru Besar FKH Unair Ungkap Limbah Pertanian dan RPH Bisa Jadi Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
Artikel Terkait
DPRD Sumsel Pertanyakan Kredit Macet PT Coffindo, Dirut BSB Akui Diperiksa Kejagung
MK Putuskan Sengketa Pilkada Empat Lawang: PSU atau Joncik Muhammad Dilantik?
MK Putuskan 26 Sengketa Pilkada 2024, 24 Daerah Gelar PSU
MK Diskualifikasi Cabup, Perintahkan PSU Pilbup Tasikmalaya 2024
Guru Besar FKH Unair Ungkap Limbah Pertanian dan RPH Bisa Jadi Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
Inovasi DNA dan Kriopreservasi: Terobosan Prof Tatik Hernawati dalam Swasembada Susu dan Daging Sapi
Fenomena “Kabur Aja Dulu”: Cermin Kegelisahan Publik terhadap Pemerintah