Herman Deru Apresiasi PT Bank Sumsel Babel Atas Kenaikan Aset dan Dividen

KETIKPOS.COM - Gubernur Sumsel H. Herman Deru pimpin Rapat Umum Pemegang Saham  (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel), bertempat di Ballroom Hotel Wyndham, Kamis (16/3).

Sebagai pemegang saham pengendali, H. Herman Deru mengapresiasi kinerja jajaran Bank Sumsel Babel (BSB) selama tahun 2022. Dimana sepanjang 2022 terjadi peningkatan labah dan dividen (keuntungan).

Baca Juga: Fitrianti Agustinda Terima Penghargaan dari Baznas Palembang

"Hari ini kita menerima laporan keuangan dari jajaran direksi. Alhamdulillah ada peningkatan laba, ada peningkatan dividen bagi pemegang saham yang dalam hal ini setiap daerah artinya untuk PAD nya masing-masing juga meningkat dan apa yang akan di transfer ke daerah akan bertembah," kata Herman Deru.

Terkait RUPS Luar Biasa, Herman Deru mengatakan ada beberapa jabatan di jajaran BSB yang diperpanjang dan diganti.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Mulai Terjadi Kenaikan Bahan Pangan

"Dalam rapat ini kita juga memperpanjang beberapa jabatan tertentu, yang memang sudah harus berganti sebelum RUPS lagi. Ada pergantian direktur operasional yang memang habis jabatan pada Juli ini," ujarnya.

Herman Deru bersyukur atas peningkatan yang dilakukan Bank Sumsel Babel selama tahun 2022 dan 2023 berjalan.

Baca Juga: Guru Olahraga di Sumatera Barat Cabuli Muridnya di Ruang UKS

"Kita beryukur keuntungan naik dan aset naik itu sebagai tuntutan kita sebagai pemegang saham terhadap jajaran direksi dan komisaris," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin saat ditemui awak media mengungkapkam rasa syukurnya lantaran prestasi jajarannya telah di apresiasi oleh para pemegang saham.

Baca Juga: Almarhumah Nani Widjaya akan Dimakamkan di Pesantren Al Ihya, Batu Tapak, Bogor

"Alhamdulillah kita kinerja  diapresiasi dan diterima oleh para pemegang saham," kata Achmad Syamsudin.

Syamsudin mengatakan, BSB akan menjajaki kerja sama dengan Bank Jambi terkait program Spin Off Syariah.

Baca Juga: Andi Rukman Nurdin Karumpa, mantan Bos Ajudan Pribadi Pernah Kasih Nasihat agar Hidup Sederhana

"Terkait dengan beberapa hal yang sudah kami sampaikan, mengenai spin off syariah kita tetap jalankan dan mengambil strategi baru dengan bekerja sama dengan Bank Jambi untuk tindak lajutnya kami akan kaji lebih lanjut," tuturnya.

Achmad mengatakan,  PT Bank Sumselbabel memutuskan pembagian deviden sebesar Rp322,87 miliar ke para pemegang saham atas hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Ajudan Pribadi, Sosok yang Suka Berbagi, Gak Nyangka Tersandung Dugaan Penipuan

 "Dividen yang dibagikan itu mengalami pertumbuhan 33,06 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp242,65 miliar. Dividen ini akan kami setor ke kas daerah sebagai pendapatan asli daerah(PAD) sesuai dengan lembar saham yang dimiliki pemegang saham," bebernya

Syamsudin juga menyebutkan penyertaan modal kian tumbuh dan terus berjalan dari beberapa Kabupaten.

Baca Juga: Teh Cukup Bermanfaat Bagi Kesehatan, Nah Ini Beberapa Manfaatnya

"Pemegang saham alhamdulillah komit untuk terus ikut dalam penyertaan modal, dan ada penambahan tahun 2023 ini dari Bangka Selatan 2 Miliar, Banyuasin 5 Miliar, Kota Palembang 2 Miliar, OKU Timur, 4 Miliar, dan Musi Rawas Utara 5 Miliar," pungkasnya.

Diketahui juga, Pertumbuhan Aset Bank Sumsel Babel selama tahun 2022 mencapai 11,62 % yang didorong salah satunya dari peningkatan penyaluran dana kepada pihak ketiga.

Baca Juga: Aktivis Perempuan Palembang Laporkan Menantu karena jadi Korban KDRT

Dimana jumlah dana Pihak Ketiga Konvensional yang dihimpun Bank Sumsel Babel pada tahun 2022 meningkat 22,68 % dibanding tahun 2021.

Selain itu juga jumlah Penyaluran Kredit Bank Sumsel Babel pada tahun 2022 meningkat 10,35 % dibanding tahun 2021.
Baca Juga: KPK Terus Dalami, Penyaluran Bansos Diduga Diselewengkan

Jumlah Penyaluran Kredit Umum Bank Sumsel babel pada tahun 2022 meningkat 226,38 % dibanding tahun 2021 Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat dimana pada tahun ini mendapatkan Kuota dari Pemerintah sebanyak Rp. 1,8 Triliun.