“Saya menduga kuat ada kebocoran besar. Sistemnya manual, tidak terpantau, dan rawan manipulasi. Sangat mungkin ini terjadi dengan pembiaran, bahkan keterlibatan oknum internal Bapenda,” ujarnya.
Andreas mendorong agar Pemerintah Kota Palembang segera mengimplementasikan sistem e-parking berbasis digital yang terintegrasi dengan server perpajakan Bapenda.
Ia juga mengusulkan pengelolaan parkir di jalan umum melibatkan perangkat wilayah hingga tingkat RT/RW agar tata kelola lebih akuntabel.
“Selama sistem ini dibiarkan konvensional, praktik kolusi dan korupsi akan terus hidup. Ini bom waktu,” kata Andreas.
Baca Juga: Polres Ingatkan, Parkir di Pintu Exit Tol Akan Ditilang
Jika tak ada tindakan konkret dari Pemkot, Andreas memastikan Fraksi PDI Perjuangan akan menginisiasi pembentukan Panitia Khusus (Pansus) DPRD untuk menyelidiki dugaan kebocoran PAD sektor parkir.
“Kami tidak akan diam. Ini bukan soal parkir semata, tapi soal integritas pengelolaan keuangan daerah,” tegasnya.**
Artikel Terkait
Andreas Okdi Priantoro Desak Pemerintah Pusat Batalkan Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Wacana Penerapan Sistem Ganjil Genap di Palembang, Andreas Okdi Priantoro : Butuh Kajian Mendalam dan Sosialisasi
Andreas Okdi Soroti Persoalan Sampah dan Kabel Udara: Saatnya Tata Kota Palembang Dibangun dengan Serius
Selamatkan Wajah Kota, Andreas Okdi Priantoro Dukung Tindakan Tegas terhadap Pelanggaran Tata Ruang
Andreas Okdi Priantoro : Palembang Harus Matangkan Konsep Eco City Sebelum Bicara Smart City
Andreas Okdi Priantoro Dorong Moratorium Tiang Provider, Desak Penataan Kabel yang Semrawut
Andreas Okdi Dorong Transformasi Total Pasar Lemabang: Ubah Titik Macet Jadi Pusat Ekonomi Rakyat