Ketikpos.com– Teror mencengkeram tengah malam Jakarta: seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN diculik secara brutal usai meeting – dan esok harinya, jasadnya ditemukan dengan kondisi mengenaskan.
Secepat kilat, polisi bergerak: empat pelaku ditangkap, salah satunya dilumpuhkan di ujung tanah air, NTT.
Malam merangkak di Jakarta Timur hingga mencapai titik paling kelam saat Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala KCP sebuah bank BUMN, menjadi korban penculikan brutal tepat setelah meeting di kawasan Pasar Rebo, Rabu, 20 Agustus 2025.
Korban disergap di parkiran supermarket, terekam CCTV, dan diseret masuk mobil oleh para pelaku — sebelum akhirnya jasadnya ditemukan terkubur di lahan persawahan Bekasi keesokan paginya.
Polisi bergerak cepat. Empat pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW berhasil ditangkap: tiga diantaranya diciduk di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat, sedangkan RW diringkus di Bandara Nusa Tenggara Timur saat berusaha melarikan diri keluar negeri.
Namun, saat pengungkapan tampak setengah kubus selesai, kenyataan pahit muncul: keempat pelaku hanya terbukti berperan dalam penculikan, bukan pembunuhan.
Oknum eksekutor lain — yang diduga lebih terlibat dalam pembunuhan sadis itu — masih buron. Penyelidikan pun terus bergulir.
Jenazah korban ditemukan dalam kondisi tragis: tangan dan kaki terikat, mata dibalut lakban — sebuah citra yang menancap tajam dalam memori warganet, menyulut kecemasan nasional untuk memastikan rasa aman di ruang publik.
Sorotan Utama:
• Korban: Mohamad Ilham Pradipta (37), Kacab KCP bank BUMN di Jakarta Pusat.
• Lokasi penculikan: Parkiran supermarket dalam kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
• Penemuan jasad: Persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi.
• Pelaku tertangkap: AT, RS, RAH (Jakarta Pusat); RW (Bandara NTT).
• Status hukum: Dikonfirmasi sebagai pelaku penculikan; motif dan pelaku pembunuhan masih dalam pendalaman polisi.
• Penelusuran lanjutan: Polisi terus memburu dalang intelektual dan pelaku pembunuhan sejati.
Kasus penculikan berujung maut ini bukan sekadar menorehkan duka, tetapi juga menjadi alarm keras: di balik hiruk-pikuk kota, ancaman kejahatan bisa mengintai siapa saja, kapan saja.
Publik kini menunggu, mampukah aparat membongkar dalang utama dan memastikan tragedi serupa tak lagi terulang.
(as)
#PenculikanKacabBank #KasusKriminal #PolisiBergerakCepat #KeadilanUntukIlham #JakartaDaruratKriminal #TangkapDalang #BeritaTerkini #FaktaKriminal #StopKekerasan #NTT
