Ke 12 orang korbannya semuanya dari luar Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
"Terakhir kemarin malam kita bongkar lagi ada dua jadi semuanya ada 12 mayat yang telah kita bongkar," katanya saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (5/4/2023).
Dikatakan Kapolda Jateng dari keterangan tersangka ke 12 korban pengandaan uang ini, semuanya dari luar Jawa Tengah seperti dari Gunungkidul, Yogyakarta Jakarta, Palembang, dan Tasikmalaya.
Baca Juga: Korban Mbah Slamet Sempat Ngeshare Lokasi Sebelum Dieksekusi dengan Racun
"Beberapa di antaranya merupakan 1 warga Gunungkidul, 2 warga Tasikmalaya, 2 warga Jakarta, 2 warga palembang, dan 2 warga Yogyakarta,” jelas Kapolda Jateng.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa ada beberapa mayat yang dikubur dalam satu liang lahat.
"Jadi 1 warga Gunungkidul dikubur di liang nomor 2, lalu 2 warga Tasikmalaya yaitu laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3, jadi 1 liang ada 2 mayat. Kemudian 2 warga Jakarta laki-laki dan perempuan di liang nomor 4, selanjutnya 2 warga palembang dikubur di liang nomor 5, dan 2 warga Yogya laki-laki dan perempuan di liang yang sama nomor 8,” paparnya.
Para koban di setiap liang lahat juga ditemukan botol air mineral yang diduga sebagai tempat racun.
"Hasil pengungkapan secara medis bahwa mereka adalah mati lemas tidak ada unsur kekerasan," ungkapnya.
Kapolda Jateng belum mengetahui jenis racun apa yang digunakan karena masih dalam pemeriksaan tim labfor.
Kapolda Jateng juga telah membentuk tim DVI yang dipimpin oleh Kabiddokkes untuk mengidentifikasi semua jenazah yang sudah temukan.
Baca Juga: Sedikitnya 12 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang Ditemukan, Pembunuhnya Hanya Ingat 2 Korban
"Satu mayat atas nama Priyanto sudah bisa kita identifikasi, 9 mayat belum teridentifikasi," ucapnya.
Kapolda Jateng merinci dari 9 mayat itu 6 laki-laki berumur rata-rata umur 40 sampai 50 dan 3 perempuan yang umur 25 sampai 35.
"Pada kesempatan kali ini saya mohon kiranya masyarakat dari Gunung Kidul dari Tasikmalaya dan Jakarta yang merasa keluarganya hilang atau belum ditemukan atau belum pulang segera menghubungi kita khususnya di Polres Banjarnegara untuk kita lakukan data antem mortem," jelasnya.