Uang selisih itulah yanh kemudian diberikan kepada Muhammad Adil.
Di luar itu, Fitria Nengsih juga berperan menyalurkan uang suap Rp 1,1 miliar kepada auditor BPK Perwakilan Provinsi Riau untuk meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yaitu M Fahmi Aressa, selaku ketua Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Riau.
Uang yang terkumpul dari setoran tersebut sejumlah sekitar Rp26,1 miliar diterima oleh Muhammad Adil melaui Fitria Nengsih dari berbagai pihak. Termasuk fee-fee proyek sejak tahun 2021 hingga sekarang
Lalu berapa jumlah harta kekayaan Fitri Nengsih sebagai orang kepercayaan selaku istri siri Bupati Meranti Muhammad Adil?
Seperti dilansir dari Jaringnews.co.id, Sabtu 8 April 2023 dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), jumlah harta Fitria Nengsih yang dilaporkan saat menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Meranti, 24 Maret 2022, senilai Rp-293 juta.
Fitria Nengsih dilantik menjadi Kepala BPKAD Kabupaten Meranti pada tanggal 9 Mei 2022. Artinya, ia belum mencapai satu tahun memegang jabatan eselon II di lingkungan Pemkab Meranti tersebut.
Baca Juga: Tiga Klaster Korupsi Bupati Meranti, 28 orang Diamankan, dan Rp 26,1 M Jadi Bukti
Harta Fitria Nengsih berupa tanah dan bangunan senilai Rp 325juta, alat transportasi berupa sepeda motor Honda Vario tahun 2018 senilai RP 12 juta. Namun, harta sebanyak itu dipotong utang sebesar Rp 630 juta. Sehinggga total hartanya minus yaitu Rp-293 juta.
Untuk diketahui, KPK menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini yakni Muhammad Adil, Bupati Meranti periode 2021-2024; Fitria Nengsih selaku Kepala BPKAD Pemkab Meranti; dan M Fahmi Aressa, selaku Pemeriksa Muda BPK Perwakilan Riau.
Soal status Fitria Nengsih sebagai istri siri atau cem-ceman Bupati Meranti Muhammad Adil, sempat ditanyakan wartawan kepada Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Asep Guntur. Namun soal ini ditampik dengan halus. "Itu persoalan pribadi yang bersangkutan," jawab Alexander Marwata.