Tamat SMA, dia pun melanjutkan kuliah ke Pulau Jawa.
Motor kebanggaannya dibawa. Pilihan orangtuanya memang tepat.
Amirullah tak semata bagai katak dalam tempurung. Pergaulan dan pengalamannya semakin luas.
Baca Juga: Mengintip Keindahan Raja Ampat-nya Pekanbaru: Puncak Kompe, Surga Foto yang Memukau
Bukan saja soal kuliah tapi juga soal wanita. Gonta-ganti pacar bukanlah hal aneh bagi Amirullah.
Saksi matanya, motor gede itu.
Dengan suara besar dan jok besar, pantat-pantat gadis pun tak sedikit telah menikmati empuknya jok motor itu.
Balasannya, tentu sang pemilik pun bisa merasakan getaran gadis-gadis itu.
Sampai akhirnya, Amirullah tercantol seorang gadis.
Umiyati, namanya. Belum tuntas kuliah, keduanya terikat tali perkawinan.
Setahun kemudian, lahirnya seorang bayi. Namanya Amiruddin. Dia berumur 3 tahun, sang ayah tamat kuliah. Sang balita dan ibunya diboyong ke Palembang.
Naluri bisnis Amirullah jalan. Organisasinya juga. Dia sukses menjadi pemborong, juga menjadi aktivis partai.
Dengan motor besar, waktu kampanye dia turun jalan. Ikut keliling kota bahkan ke daerah-daerah.
Saat pemilihan umum, di partai berkuasa, dia ikut terpilih. Kini, statusnya anggota dewan.
Dari luar, semuanya tampak begitu mudah.