Insiden ini memicu kemarahan warga Palembang, terutama para budayawan dan pegiat kuliner yang merasa reputasi kota mereka dicoreng.
Ali Goik, salah satu budayawan yang turut melaporkan Willie, menegaskan bahwa konten semacam ini dapat menciptakan persepsi buruk terhadap masyarakat lokal.
“Kami tidak ingin ada framing negatif terhadap masyarakat Palembang. Ini bukan hanya soal rendang, ini soal nama baik kota,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Palembang turut mengambil tindakan untuk meredam situasi.
Sebagai bentuk klarifikasi dan pembuktian bahwa masyarakat Palembang tetap menjunjung tinggi nilai berbagi dan gotong royong, mereka berencana memasak 300 kg daging dalam sebuah acara khusus.
Baca Juga: Drama Rendang Willie Viral, Warga Palembang Tersinggung dan Marah
Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan citra positif kota yang sempat tercoreng akibat kontroversi ini.
Pihak Willie Salim Bungkam, Netizen Terpecah
Sampai saat ini, Willie Salim belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Tim manajemennya pun belum merilis klarifikasi terkait kejadian ini.
Sementara itu, netizen pun terpecah menjadi dua kubu: sebagian mendukung Willie dan menganggap tuduhan ini berlebihan.
Sementara sebagian lainnya menilai bahwa konten kreator harus lebih berhati-hati dalam membuat narasi yang menyangkut budaya lokal.
Beberapa pengguna media sosial bahkan menyerukan boikot terhadap Willie Salim, sementara penggemarnya tetap membela dengan alasan bahwa kontennya bertujuan menghibur, bukan untuk menjatuhkan pihak tertentu.
Bagaimana Kelanjutan Kasus Ini?