KetikPos.com --Dulmuluk merupakan pertunjukan tradisi yang telah hadir di Palembang sejak puluhan tahun lalu. Selain Dulmuluk yang hadir dengan lakon, cerita, dan pakem yang mengikat, ada versilain yang jadi pilihan. Disebut, Bangsawan.
Bedanya, di alat musik pengiring, alur cerita, dan lakon serta pakem.
Sejak dulu, menurut Pelestari Dulmuluk, Jonhar Saad, teater tradisi tersebut memang rajin tampil di berbagai acara dan kenduri warga. Baik itu, syukuran, sunatan, maupun peryaan perkawinan.
Namun seiring zaman, tanggapan (undangan) mulai berkurang.
Padahal, kalua dulu di tahun 70-an hingga 80-an, setiap pekannya, hanya malam Jumat, mereka kosong tanggapan.
“itu cerita lama, kami dulu setiap hari main terus, kecuali Jumat,” tambah, Randi Putra Ramadhan, yang dulu masih tergabung di Dulmuluk Cilik (Dulcik).
Randi dan Jonhan, dua pemain Dulmuluk, anak dan ayah, yang tergabung di sanggar Harapan Jaya.
Malam kemarin, meski diguyur hujan, Bangsawan yang dimainkan oleh Abdul Hamid Ali Dkk tak terhalang untuk tampil.
Kalau biasanya tampil dipanggung, kemarin mereka tampil di halam rumah pengantin, pasangan Wisnu dan Riska di Lorong Taman Bacaan, Tangga Takat, SU II Palembang.
Abdul Hamid Ali dkk mementaskan Bangsawan dengan kostum lengkap. Juga ada kadamnya. Ceritanya tentang Raja wanita yang masih sendirian, dan memimpin negeri dengan bijaksana.
Kalau biasanya, perlengkapan panggung dilengkapi dengan singgasana dan Pernik-perniknya, pertunjukan kali ini tanpa itu.
Singgasananya hanya berupa kursi plastik yang dihadirkan saat cerita menghadirkan raja wanita. Dengan latar kain yang dipasang di dinding rumah panggung.
Baca Juga: Sanggar Dulmuluk Harapan Jaya Memukau Warga Palembang dengan Lakon Pulau Peranggi