KetikPos.com -- Sahilin konsisten bermusik di petikan gitar tunggal sejak bujang kecil di dusunnya, hingga kini 2023.
Dia lahir tahun 1948, di Benawe, Ogan Komering Ilir (OKI). Atas pelakonannya di musik itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Joop Ave, tahun 2007 menganugerahkan gelar Maestro Seni Pemantun Gitar Buah Sembilan.
Tiga tahun setelah Indonesia merdeka, Sahilin Lahir. Mengalami kebutaan sejak umur 5 tahun, Sahilin kemudian belajar secara otodidak memetik gitar dari ayahnya, M Saleh.
Meski bergelar Maestro, Sahilin menjalani kehidupananya tetap sederhana dan seadanya.
Seperti dikutip dari Sumselterkini.co.id, Ketika pandemi, terasa semakin membenamkan petikan gitar tunggal irama batanghari Sahilin.
Yang biasanya nyaring kala itu menjadi seakan sedikit fals. Gulana terbelenggu protokol kesehatan membuatnya menjadi nestapa.
Sosok Sahilin bagi masyarakat Sumatera Selatan demikian melekat. Teristimewa bila bicara soal kesenian Batanghari Sembilan yang menjadi ciri khas daerah ini.
Namun, pandemi telah mengobrak-abrik semua harapannya. Di awal pandemi, bahkan pernah gagal tampil di beberapa daerah.
Jangankan dibayar, karena tak jadi tampil, untuk pulang pun tak diantar oleh yang punya hajat. Sahilin pun, seakan sudah lupa kapan terakhir dia manggung.
Karena, sedih dirasanya kalau mengingat nikmatnya naik panggung sudah lama tak dirasakannya lagi.
Begitu pun kala pandemi berlalu, kondisi berkesenian sepertinya tak berubah. Sepi job. Meskipun dulu dia sempat manggung di hotel berbintang.
Bahkan, dulu ketika era pita kaset sedang naik daun, lagu-lagunya banyak direkam melalui Palapa Record.
Baca Juga: Ayah Sahilin, Muhammad Saleh, Pernah jadi Tentara zaman Jepang
Tapi, kehidupannya memang sepertinya ditakdirkan harus sederhana dan secukupnya.
Dimana kediaman Sahilin? Menuju ke rumahnya harus melalui lorong sempit di atas rawa-rawa di kawasan 35 Ilir Palembang, Lorong Kedukan Bukit II.
Artikel Terkait
Pamer Hidup Mewah Tidak Bolehkah, Wapres Dukung Menkeu Tindak Tegas Oknum Pamer Gaya Hidup Mewah
Maestro Batanghari Sembilan, Sahilin Tutup Usia, Dentingan Gitarnya dengan Bujang Buntu Takkan terdengar Lagi
Ayah Sahilin, Muhammad Saleh, Pernah jadi Tentara zaman Jepang