Fisip Unsri Akan Kerjasama dengan PWI Sumsel, agar Mahasiswa Tidak Sekedar Kuasai Teori

photo author
DNU
- Kamis, 21 September 2023 | 22:05 WIB
sharing session P3J di Fisip Unsri, Ketua PWI Sumsel Dr H Firdaus Komar dan pihak FISIP Unsri diwakili Wakil Dekan Fisip Dr H Azhar dan Ketua Jurusan Dr M Husni Thamrin. Sementara hadir juga Ketua PWI Sumsel Dr H Firdaus Komar, dan Dr H Hadi Prayogo dan serta Maspril Aries dan M Nasir (dok)
sharing session P3J di Fisip Unsri, Ketua PWI Sumsel Dr H Firdaus Komar dan pihak FISIP Unsri diwakili Wakil Dekan Fisip Dr H Azhar dan Ketua Jurusan Dr M Husni Thamrin. Sementara hadir juga Ketua PWI Sumsel Dr H Firdaus Komar, dan Dr H Hadi Prayogo dan serta Maspril Aries dan M Nasir (dok)

KetikPos.com -- "Mahasiswa harus dibekali bukan sekedar teori. Makanya, ke depan Fisip Unsri akan bekerjasama dengan para praktisi agar dunia perguruan tinggi tidak menjelma menara gading. Sekedar kuasai teori," demikian diungkapkan Wakil Dekan FISIP Unsri. 

PWI Sumsel akan menandatangi perjanjian kerjasama dalam Program Kampus Merdeka bersama Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Unsri.

Hal ini dikemukakan Wakil Dekan Fisip Unsri Assoc Prof Dr H Azhar, SH, MSc, LLM, LLD saat membuka Sharing Session Goes To Campus bertema "Jurnalisme berkualitas untuk Mahasiswa" yang diikuti mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Fisip Unsri, Kamis (21/9/2023) di Kampus B Fisip Unsri Inderalaya.

Secara teori, mahasiswa sudah mendapatkan ilmu dan bekal berkaitan jurnalistik di kampus. 'Tapi, sharring session kali ini beda, karena pematerinya adalah para praktisi media. Khususnya, dari organisasi wartawan di Indonesia, PWI," ujarnya.

Sehingga mahasiswa diharapkan bisa mendapatkan bekal dari pengalaman dan tentunya ini bisa menambah wawasan yang lebih baik bagi mahasiswa Unsri.

Kedepannya, akan dijalin kerjasama yang lebih intens antara FISIP Unsri dan PWI Sumsel.
Namun tahap pertama, kerjasama dijalin antara Jurusan Ilmu Komunikasi dan PWI Sumsel.
Diakuinya, perguruan tinggi itu tidak boleh menjadi menara gading, yang banyak menguasai teori dan merasa paling ahli.

"Di luar sana, banyak yang tidak dipahami kalangan akademis. Karenanya, dalam proses pendidikan perlu peranserta praktisi berbagai bidang. Sehingga mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga dapat bekal-bekal yang nantinya sangat penting baginya saat terjun ke masyarakat setelah mnematkan pendidikan.

"Mahasiswa kalau hanya mengandalkan teori-teri dan berbekal syarat-syarat formal, diakini akan mengalami banyak kesulitan di masyarakat," tambah mantan wartawan ini.

Pembukaan sharing session dihadiri juga oleh Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Dr M Husni Thamrin, MSi dan beberapa dosen di jurusan Ilmu Komunikasi

Pemateri dari PWI sendiri, berasal dari Pusat Program Pendidikan Jurnalistik (P3J) PWI Sumsel.

"Ini merupakan program satu-satunya dan pertama di Indonesia di lingkungan PWI," ujar Ketua PWI Sumsel, Dr H Firdaus Komar, MSi.

Dalam shariing session kemarin, tampil sebagai narasumber, Direktur P3J Dr H Hadi Prayogo, H Maspril Aries, dan Muhamad Nasir, M.Pd.

Materi tentang dasar-dasar jurnalistik dan kode etik jurnalistik disampaikan Hadi Prayogo yang juga tercatat sebagai editor senior Sriwijaya Post. Sementara Maspril Arise, yang pensiunan wartawan Republika dan kini aktif di Catatan Kaki Bukit menyampaikan materi tentang pers kampus dan konvergensi media.

Sedangkan bekal mencari dan menulis berita disampaikan Muhamad Nasir, yang saat ini juga Pemimpin Umum Ketikpos.com.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X