Mahasiswa Kampus Merdeka Belajar Musik Batanghari 9

photo author
DNU
- Selasa, 24 Oktober 2023 | 08:56 WIB
Pertukaran mahasiswa merdeka di Unsri belajar muaik Batangjari 9  dengan pemusik lokal (Dok)
Pertukaran mahasiswa merdeka di Unsri belajar muaik Batangjari 9 dengan pemusik lokal (Dok)

KetikPos.com -- Mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) Universitas Sriwijaya belajar musik Batanghari Sembilan dari pemusik Ali Goik. 

Di tengah gempuran musik K-Pop di kalangan millenial saat ini, musik etnik lokal terasa kian menepi dari telinga anak muda.

Dalam mengangkat ketersudutan musil etnik lokal, Seniman dan Budayawan Sumatera Selatan (Sumsel), Ali Goik terus menggelorakan alunan musik Batanghari Sembilan.

Di hadapan mahasiswa Modul Nusantara (Modnud) PMM Universitas Sriwijaya sebanyak 23 orang, Seniman Ali Goik memperagakan sekaligus melatih bermain musik dan lirik Batanghari Sembilan dengan petikan gitar tunggal.

Penampilan dan atraksi itu di depan mahasiswa Modnud di halaman lapangan tembak Jakabaring, Sabtu (21/10/2023) 

Ali Goik,  memiliki basic musik, mengembangkan musik Batanghari 9 dengan menggabungkan dan menciptakan berbagai lagu-lagu daerah.

Salah satu tujuannya adalah untuk membawa pesan kepedulian terhadap lingkungan.

Pengembangan dan penciptaan berbagai lagu dengan basis irama Batanghari Sembilan ini telah melahirkan lagu-lagu yang mulai akrab di telinga masyarakat Sumatera Selatan, seperti "Pesan Damai Simbur Cahaya." Lagu-lagu ini tetap berbasis gitar tunggal Batanghari 9.

Selain itu, Seniman Ali Goik juga menciptakan lagu "Tam-Tam Duku" yang mencerminkan ironi hilangnya permainan tradisional akibat popularitas berbagai game online.

Lagu ini juga tetap berada dalam genre Batanghari Sembilan. Lagu-lagu lain seperti "Kenceran," "Jangan Bakar Hutan Kami," "Tua-tua di Kota Tua," dan "SMB II" juga diaransemen dengan Batanghari 9.

Ali Goik menekankan bahwa lagu-lagu tersebut, meskipun memiliki lirik yang mengandung pesan-pesan kepedulian terhadap sejarah, sosial-budaya, dan lingkungan Sumatera Selatan, tetap mempertahankan irama dan tuner khas Batanghari 9.

Ini merupakan upaya pribadinya untuk menjaga lestari musik Batanghari 9 dan menjadikannya lebih akrab bagi generasi muda.

Seniman Ali Goik menjelaskan bahwa irama Batanghari 9 mengikuti karakteristik alam Sumatera Selatan, seperti sungai, lembah, bukit, dan pegunungan.

Mahasiswa Modnus Unsri sangat antusias mendengarkan berbagai penjelasan dari Seniman Ali Goik, termasuk mengenai struktur, bentuk, isi lirik berpantun, dan instrumen musik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X