KetikPos.com -- Rumah Tahfizh Wa Ta’lim Mahabbatul Ilmi menggelar Wisuda Tahfizh dan Iqro Angkatan Ke-3, yang berlokasi di Lorong Taman Bacaan No.34, Tanggotakat, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang.
Acara ini juga mencakup peresmian kelompok Syarofal Anam dan penunjukkan Lorong Taman Bacaan sebagai Kampung Dulmuluk.
Pengurus Rumah Tahfidz Mahabbatul Ilmi, Kgs Ahmad Rasyid Irfandi SE, menjelaskan bahwa Wisuda Tahfizh dan Iqro ini merupakan yang ke-3 dari Rumah Tahfizh tersebut.
Berawal secara tidak sengaja di masa pandemi COVID-19, Rumah Tahfizh Wa Ta’lim Mahabbatul Ilmi tumbuh dan berkembang pesat. Rumah Tahfizh ini menjadi tempat bagi para pengajar, termasuk mereka yang berasal dari pesantren setempat, untuk menyalurkan ilmu dengan mengajar Iqro dan materi lainnya.
Selain wisuda, kegiatan tersebut juga meresmikan kelompok Syarofal Anam dan menetapkan Lorong Taman Bacaan sebagai Kampung Dulmuluk.
Lorong Taman Bacaan tersebut memiliki sejarah panjang, terutama terkait dengan sejarah Dulmuluk di sekitar Tanggotakat.
Dulmuluk sendiri memiliki sejarah yang berkembang menjadi bentuk teater pada tahun 1910-an dan terus berkembang hingga sekarang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, didampingi oleh RM Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo, Pangeran Yudo Heri Mastari, santri, orangtua santri, tokoh masyarakat, dan tokoh adat setempat.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, mengajak santri Rumah Tahfizh Wa Ta’lim Mahabbatul Ilmi untuk terus mendalami ilmu agama sambil tetap diperbolehkan bermain.
Ia menegaskan pentingnya memahami bahwa permainan diperbolehkan, namun kewajiban untuk memahami dan menghafal Al-Quran juga harus diutamakan.
SMB IV menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang diwisuda pada hari tersebut.
Ia juga mengucapkan selamat atas peresmian kelompok Syarofal Anam yang telah berlatih untuk tampil di hari tersebut.
Ia berharap para santri dapat menjadi individu yang bertaqwa, berbakti kepada orang tua dan negara, dicintai oleh Allah SWT, serta memberikan keberkahan dan manfaat bagi keluarga masing-masing.
Wali Santri atas nama Muhammad Aditya, Abdurahman, menyampaikan terima kasih kepada guru-guru di Rumah Tahfizh ini yang telah mendidik anaknya. Dia menyatakan rasa bangga dan terharu karena anaknya diwisuda, berharap anak-anak ini dapat menjadi panutan, hafiz, dan hafizah. Wali Santri juga mendoakan kesehatan dan kelancaran rezeki para guru.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.