KetikPos.com -- Kampus Universitas IBA dulu dikenal sebagai kampus Reformasi. Karena termasuk kampus yang ikut terlibat dalam pergerakan di era reformasi.
Kini, di era kekuasaan mempertunjukkan kesewenang-wenangan, menurut Rektor Dr Tarech Rasyid, MSi, kampusnya juga teegelktik.
Beberapa kampus mengkritisi pemerintah, lalu sebagian bersikap berseberangan, Kampus IBA pun menunjukkan energi perlawanan.
Satu-satunya kampus di Palembang yang mengeluarkan petisi melawan tirani.
Seperti apa sejarah kampus yang beralamat di Jalan Mayor Ruslan ini?
Pada tanggal 1 November 1986, cahaya harapan menyinari wilayah Sumatera Selatan dengan berdirinya Universitas IBA.
Langkah berani Yayasan IBA ini tidak hanya membuka pintu pendidikan tinggi bagi masyarakat di daerah tersebut, tetapi juga menandai tonggak sejarah penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Pada pertengahan tahun 1980-an, meskipun pemerintah telah menghadirkan tambahan 32 Perguruan Tinggi Negeri, Universitas, dan Institut, kebutuhan akan pendidikan tinggi masih belum terpenuhi sepenuhnya.
Ribuan calon mahasiswa, terutama yang berasal dari daerah di luar pulau Jawa, merasa tertinggal dalam akses pendidikan tinggi yang terbatas.
Mereka dihadapkan pada tantangan besar untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang jauh dari tempat tinggal mereka.
Dalam upaya untuk mengatasi kesenjangan pendidikan ini, Yayasan IBA mengambil langkah proaktif dengan mendirikan Universitas IBA.
Keputusan ini tidak hanya didorong oleh kebutuhan akan akses pendidikan tinggi yang lebih terjangkau, tetapi juga oleh tekad untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Sumatera Selatan.
Sejak saat itu, Universitas IBA telah menjadi tonggak penting dalam pembangunan pendidikan di wilayah Sumsel.
Dengan visi dan misi yang kuat, universitas ini memfokuskan diri pada pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.