Sekolah Rakyat: Ketika Harapan Itu Bernama Pendidikan Gratis untuk Semua Anak Palembang

photo author
DNU
- Jumat, 9 Mei 2025 | 08:11 WIB
Di Palembang, sekolah seperti ini bukan lagi mimpi. Namanya Sekolah Rakyat, dan ia akan segera berdiri sebagai bukti bahwa pendidikan sejatinya adalah hak, bukan kemewahan. (Dok)
Di Palembang, sekolah seperti ini bukan lagi mimpi. Namanya Sekolah Rakyat, dan ia akan segera berdiri sebagai bukti bahwa pendidikan sejatinya adalah hak, bukan kemewahan. (Dok)

 

KetikPos.com – Bayangkan sebuah sekolah, tempat anak-anak dari keluarga tak mampu bisa tinggal, makan, dan belajar tanpa harus memikirkan biaya. Di Palembang, sekolah seperti ini bukan lagi mimpi. Namanya Sekolah Rakyat, dan ia akan segera berdiri sebagai bukti bahwa pendidikan sejatinya adalah hak, bukan kemewahan.

Program ini lahir dari kolaborasi Pemerintah Kota Palembang bersama Kementerian Sosial RI. Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang pemulihan—bagi anak-anak yang kehilangan arah, dan bagi mereka yang sekadar butuh kesempatan kedua.

“Ini bukan sekadar sekolah. Ini tentang menyelamatkan masa depan. Anak-anak prasejahtera punya hak yang sama untuk bermimpi tinggi,” ujar Sekda Kota Palembang, H. Aprizal Hasyim, Jumat (3/5), usai pertemuan dengan Kepala Sentra Budi Perkasa Kemensos RI.

Sekolah ini berbasis asrama, dan seluruh kebutuhannya—dari makan, tempat tinggal, hingga pendidikan—ditanggung negara. Tidak hanya untuk anak-anak yang kurang mampu, tapi juga bagi mereka yang pernah tersandung pelanggaran hukum.

“Bukan untuk dihukum. Mereka hanya perlu arah, disiplin, dan nilai-nilai kehidupan. Itu yang akan kami tanamkan bersama Yonif Raider 200,” lanjut Aprizal.

Pemkot Palembang telah menyiapkan lahan 2–3 hektar untuk jenjang SD dan SMP. Sementara tingkat SMA akan dikoordinasikan dengan Pemprov Sumsel.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa memberikan dukungan penuh. Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah cermin dari Palembang yang inklusif dan peduli.

“Ini bukan soal membangun gedung. Ini soal membangun harapan—tentang Palembang yang tak meninggalkan siapa pun,” tegas Dewa.

Ke depan, program ini akan dibahas lintas sektor bersama Kemenkumham, Komnas HAM, Dinas Pendidikan, hingga tokoh masyarakat.

Karena setiap anak layak punya masa depan. Dan Palembang memilih untuk tidak tinggal diam.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X