KetikPos.com– Sebuah drama kecil di lingkungan sekolah berubah menjadi perbincangan besar di ruang publik. Tokohnya bukan sembarangan: seorang kepala sekolah, seorang siswa SMP, dan ayah sang siswa yang tak lain adalah Wali Kota Prabumulih, H. Arlan.
Berdasarkan info yang beredar di media sosial maupun media mainstream, cerita katanya sih, bermula dari tindakan sederhana: teguran seorang kepala sekolah.
Roni Ardiansyah, Kepala SMPN 1 Prabumulih, menegur siswanya yang didapati membawa mobil ke sekolah. Padahal, aturan jelas: siswa SMP belum cukup umur memiliki SIM.
Namun siapa sangka, teguran itu menyeretnya pada ujung jabatan. Tak lama berselang, ia dicopot dari posisinya. Publik pun mulai berspekulasi, apalagi setelah identitas siswa yang ditegur disebut-sebut adalah putra sang wali kota.
Mobil yang Tak Tercatat
Kecurigaan publik kian berkembang saat membuka Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Wali Kota Arlan. Dalam catatan itu, ia memang kaya raya:
Rp5,87 miliar aset tanah dan bangunan (18 bidang properti).
Rp4,92 miliar kendaraan, terdiri dari motor, truk, Triton Double Cabin, hingga buldoser.
Rp8 miliar kas dan tabungan.
Total kekayaan mencapai Rp17 miliar setelah dikurangi utang Rp2 miliar.
Yang menarik, tidak ada satupun mobil pribadi mewah dalam daftar aset tersebut. Maka, publik bertanya-tanya: dari mana mobil yang disebut dibawa anak wali kota ke sekolah?
Klarifikasi dan Bantahan
Dinas Pendidikan Prabumulih buru-buru memberi penjelasan. Menurut mereka, pencopotan kepala sekolah dan satpam bukan hukuman, melainkan bagian dari mutasi rutin. Roni dianggap sudah lama menjabat: delapan tahun di sekolah lain, dua tahun di SMPN 1.
Sementara itu, Wali Kota Arlan menegaskan tak ada pemecatan. Ia mengaku hanya menegur kepala sekolah. Lebih jauh, ia membantah bahwa anaknya membawa mobil. “Anak saya selalu diantar ke sekolah,” katanya.
