KetikPos.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang sebagai prioritas nasional, kini berada di bawah sorotan tajam. Kasus keracunan massal yang sempat mencoreng pelaksanaannya membuat pemerintah pasang standar baru: dapur MBG harus lolos sertifikasi ketat, tak hanya sekali tapi berlapis.
Siapa yang Menyertifikasi?
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak bisa asal beroperasi. Sertifikasi akan ditangani lembaga resmi, termasuk Komite Akreditasi Nasional (KAN).
“Bukan BGN yang memberi sertifikat, kami hanya menyiapkan pedoman agar dapur siap memenuhi persyaratan,” ujar Dadan (2/10).
Dua Sertifikat Wajib: SLHS & HACCP
Ada dua sertifikasi utama yang wajib dimiliki:
Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) – sebagai pintu masuk dasar.
Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) – sistem internasional untuk menjamin keamanan pangan, dengan fokus mencegah potensi bahaya sejak awal.
Dadan menyebut urutannya jelas: dari SLHS ke HACCP, baru kemudian melengkapi dengan sertifikat halal.
Standar Halal & Keamanan Internasional
Selain higienis dan aman, seluruh dapur MBG juga harus bersertifikat halal. Dengan begitu, masyarakat tak hanya yakin dari sisi kebersihan, tapi juga dari kepatuhan prinsip halal.
Sertifikasi HACCP sendiri bukan sekadar formalitas. Sistem ini dipakai di seluruh dunia untuk mengidentifikasi risiko, mengendalikan proses, dan menjaga mutu makanan tetap konsisten.
Lebih dari Administrasi
Pemerintah menegaskan, sertifikasi bukan sekadar aturan di atas kertas.
“Ini bagian dari jaminan negara bahwa makanan MBG aman, sehat, dan berkualitas,” kata Dadan.
Dengan dapur bersertifikat, distribusi makanan bergizi untuk anak sekolah maupun kelompok rentan bisa berjalan tanpa kekhawatiran soal kontaminasi.
Dorongan Percepatan
Tantangannya memang besar, apalagi ribuan dapur SPPG harus beradaptasi dengan standar baru. Tapi pemerintah mendorong percepatan.
“Kalau semua syarat ini terpenuhi, manfaatnya bukan hanya untuk MBG, tapi juga meningkatkan kapasitas dapur secara jangka panjang,” tambah Dadan.
Dari Krisis ke Momentum
Kasus keracunan massal yang sempat mengguncang program MBG kini menjadi momentum pembenahan. Pemerintah ingin memastikan dapur MBG berdiri di atas tiga fondasi: higienis, aman, dan halal.
Dengan begitu, MBG bukan hanya soal makan gratis, melainkan jaminan gizi yang bermartabat dan tata kelola pangan yang bisa jadi teladan nasional.