Dr Nurulaningsih: Empat Alasan Artikel Ilmiah Ditolak Jurnal Nasional/Internasional

photo author
DNU
- Senin, 6 Maret 2023 | 08:13 WIB
Dr Nurulanningsih, MPd, dari Universitas Tridinanti Palembang berbagi ilmu agar artikel tidak ditolak jurnal nasional/internasional
Dr Nurulanningsih, MPd, dari Universitas Tridinanti Palembang berbagi ilmu agar artikel tidak ditolak jurnal nasional/internasional

Ketikpos.com -- Menulis artikel bagian dari tridarma perguruan tinggi. Namun, terkadang sulit menembus  artikel nasional ataupun internasional. Berikut empat alasan mengapa artikel sering ditolak.

Dr Nurulanningsih, MPd dari  FKIP Universitas Tridinanti (unanti) Palembang berbagi ilmu terkait penulisan dan pemuatan artikel di jurnal ilmiah,

Jurnal ilmiah, menurut doktor Universitas Bengkulu ini,  adalah suatu publikasi yang diterbitkan oleh institusi akademik atau organisasi profesi secara berkala yang berisi tentang artikel hasil penelitian dalam bidang tertentu

Jurnal ilmiah itu, ada dua macam. Menurutnya,  jurnal nasional adalah contoh jurnal ilmiah yang diterbitkan untuk lingkup negara sendiri saja.

Jadi, jurnal tersebut bahasa umumnya yang digunakan menyesuaikan dengan masing-masing negara. Biasanya jurnal ini ditulis juga untuk kepentingan suatu negara.  

Baca Juga: Rektor Unsri Resmikan Gedung Klinik Kesehatan Unsri Palembang

Sementara Jurnal internasional adalah jurnal yang diterbitkan dalam skala global. Umumnya, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris agar dapat dimengerti di negara manapun

Nah, lanjut Nurullaniningsih, berhasil atau tidaknya artikel ilmiah ditentukan sebelum kata pertama ditulis atau huruf pertama diketik tersebab dimulai konseptualisasi awal dan desain penelitian.

Mengutip Summers (2019),  ada empat alasan utama mengapa artikel ditolak jurnal ilmiah terkemuka:

1) Penelitian tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan dalam ranah keilmuan (tidak baru dan menarik).

Penelitian murni deskriptif atau hanya mereplikasi penelitian sebelumnya tanpa menambahkan sesuatu yang baru (bukan topik yang sedang hangat dan tidak memberi solusi apapun). Dengan bahasa yang vulgar: seperti laporan praktek kerja lapangan.

2) Kerangka konseptual (tinjauan literatur) tidak dikembangkan dengan baik, tidak memiliki definisi konseptual yang tepat untuk konstruks utama yang diteliti serta tidak memiliki kajian teoretis yang meyakinkan untuk sampai kepada hipotesis

Baca Juga: Begini Cara Menembus Jurnal Nasional/Internasional bagi Dosen atau Kalangan Akademis

3) Metodologi dalam penelitian sangat lemah (misalnya, sampel terlalu kecil atau reliabilitas dan validitas dipertanyakan).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X