“Banyak yang datang menyatakan: kami tidak lagi bisa diam. Ini bukan hanya soal tarif aplikasi atau sistem order, ini tentang keadilan sosial,” tambahnya.
Aksi 20 Mei nanti disebut akan menampilkan elemen simbolik: pakaian daerah, atribut perjuangan, hingga spanduk berisi pesan edukatif.
Menurut ADO Sumsel, gerakan ini diharapkan menjadi pengingat bagi pemangku kebijakan bahwa pembangunan yang abai terhadap rakyat kecil hanya akan memperlebar jurang ketidakpercayaan publik.
Baca Juga: Ketua DPD ADO Sumsel Minta Aplikator Segera Jalankan Imbauan Presiden soal BHR Driver Ojol
“Kita ingin menyentuh hati, bukan sekadar berteriak di jalan. Ini tentang masa depan yang lebih adil, di mana pengemudi online, pedagang kecil, dan buruh harian tidak lagi terpinggirkan dalam sistem,” pungkas Asrul.
ADO Sumsel mengajak seluruh elemen masyarakat yang satu visi untuk hadir dan bersatu dalam aksi damai 20 Mei sebagai bentuk perlawanan kolektif terhadap ketidakadilan. ***
Artikel Terkait
Ketua DPD ADO Sumsel Desak Pemerintah Akhiri Polemik Status Ojol: Stop Plin-Plan, THR dan Perlindungan Sosial Harus Jelas!
Ketua DPD ADO Sumsel Minta Aplikator Segera Jalankan Imbauan Presiden soal BHR Driver Ojol
DPD ADO Sumsel Tegas Tolak Program Grab Hemat Prabayar, Ancam Aksi Ribuan Driver Jika Tuntutan Tak Diindahkan
Begini Isi Surat ADO Sumsel Kepada Gubernur Terkait Program Grab Hemat Prabayar
DPD ADO Sumsel Siap Kerahkan Puluhan Ribu Ojol Kepung DPRD Sumsel pada 20 Mei 2025
Ketua ADO Sumsel: Perang Tarif Dimulai, Ojol Dikorbankan Lagi
Hari Buruh, ADO Sumsel Kecam Tarif Aplikator: Kami Diperlakukan Seperti Budak Algoritma