Peristiwa serupa, menurut sejumlah jurnalis di lokasi, dapat mencederai prinsip keterbukaan informasi dalam proses penegakan hukum kasus korupsi besar yang menyita perhatian publik.
WS Disebut Berperan Sentral dalam Skandal Kredit Macet
Aspidsus Kejati Sumsel, Adhriyansyah, SH MH, menegaskan bahwa WS memiliki peran krusial dalam skema kredit macet yang merugikan negara hingga mencapai Rp1,6 triliun.
“Yang bersangkutan memiliki otoritas penuh dalam pengeluaran dana terkait pemenuhan dokumen penting seperti HGU dan HGB,” ujar Adhriyansyah.
Baca Juga: Mengaku Jaksa dari Kejagung, PNS Ini Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Sumsel
WS yang menjabat sebagai direktur pada dua perusahaan peminjam, lanjutnya, juga menandatangani langsung dokumen pengajuan pinjaman.
Peran aktif itu dinilai memperkuat dugaan keterlibatan WS dalam proses pencairan kredit yang tidak sesuai ketentuan.
Penyidikan Berlanjut, Potensi Tersangka Baru Terbuka
Kejati Sumsel memastikan proses penyidikan masih berlangsung dan tidak menutup kemungkinan adanya pihak lain yang akan turut dimintai pertanggungjawaban.
“Kami terus mendalami aliran dana dan peran pihak lain dalam perkara ini,” kata Adhriyansyah.
Kasus kredit bermasalah ini menjadi salah satu penyidikan terbesar Kejati Sumsel tahun ini, tidak hanya karena nilai kerugian yang fantastis, tetapi juga karena munculnya upaya menghalangi kerja pers dalam proses hukum. ***
Artikel Terkait
Kejati Sumsel Tetapkan Eks Wali Kota Palembang Harnojoyo Jadi Tersangka Korupsi Proyek Pasar Cinde
Puluhan Kades di Lahat Terjaring OTT, Kejati Sumsel Dalami Dugaan Suap ke Oknum APH
Geruduk Kejati Sumsel, Massa Aksi Desak Usut Tuntas Dugaan Korupsi PMI Kota Prabumulih
Mengaku Jaksa dari Kejagung, PNS Ini Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Sumsel
Kejati Sumsel Selidiki Dugaan Korupsi KUR Mikro di Bank Plat Merah Muara Enim, Kerugian Capai Rp12,2 M
Kejati Sumsel Tetapkan 6 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kredit Bank Plat Merah
Kasus Fasilitas Kredit Bank Plat Merah, Kejati Sumsel Beberkan Peran Direktur PT BSS dan SAL