Foto ini kemudian mengundang aneka reaksi dari netizen. Mereka menilai Ganjar dan Anies telah “bersatu” di tengah telunjuk Jokowi yang secara tersirat mengarah ke kubu Prabowo-Gibran.
Dua momentum tersebut tidak salah lagi bila kemudian dimaknai sebagai terjalinnya suasana kebatinan di antara Ganjar dan Anies.
Baca Juga: Beruntung Ada yang Mau Menjadi Ketua DKSS
Ganjar yang dicalonkan oleh ibu kandungnya sendiri PDIP dan partai lain PPP, Perindo, dan Hanura, pantas disebut kecewa dengan majunya saudara separtai Gibran Rakabuming Raka si putra Jokowi menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Anies sendiri bisa dibilang dalam posisi berlawanan dengan kubu Jokowi.
Baca Juga: Antri
Anies yang diusung partai Nasdem, PKB, dan PKS jelas membawa jargon PERUBAHAN dari apa yang telah dicapai rezim Jokowi sekarang ini.
Posisi Ganjar dan Anies ini sama-sama “terancam” oleh telunjuk Jokowi yang oleh banyak pihak disebut telah mengarah ke kubu Prabowo dengan masuknya Gibran ke sana.
Baca Juga: Catatan HUT Ke-78 Tahun 2023: Titik Kumpul Perjuangan
Telunjuk Jokowi juga diikuti oleh gerbong pendukung organ relawan Projo dan Jokowi Mania (Joman) serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin putra Jokowi Kaesang Pangarep.
Dari konstelasi ini, jelas kekuatan Jokowi akan berjuang memenangkan Prabowo-Gibran sekaligus menempatkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sebagai pihak lawannya.
Baca Juga: Pemilihan Pengurus DKJ: Tebak Buah Manggis Ala AJ, Peran Kanon dan Gugurnya Amanah MKJ
Bagi kubu Ganjar dan Anies, kubu Prabowo-Gibran secara otomatis menjadi kubu yang harus dilawan bersama.
Baik Ganjar dan Anies, dalam situasi sekarang ini bisa saling mengambil keuntungan.
Baca Juga: Pemilihan Pengurus DKJ: Tebak Buah Manggis Ala AJ, Peran Kanon dan Gugurnya Amanah MKJ
Artikel Terkait
Gibran Berpotensi Jadi Faktor Negatif untuk Capres Manapun
Mungkinkah Dinasti Politik Bikin Ganjar Pranowo-Mahfud MD Kalah?
Politik Dinasti Jokowi-Gibran dan Efek Tumbuh Suburnya Praktik Kolusi dan Nepotisme Seperti Era Orde Baru
Dinasti Politik dan Runtuhnya Demokrasi
Fenomena "Penjilat" dalam Spektrum Kekuasaan