Ketikpos.com -- Makam Pangeran Kramojayo, kondisinya kini sudah tak ada lagi. Seakan sudah raib.
Lokasi pemakamannya dipagari seng oleh Asit Candra, yang mengaku pemiik sah lahan di Jalan Lematang, Lorong Kambing, 15 Ilir Palembang.
Di pagar seng tersebut, tertulis sertifikat diagunkan di Bank Mandiri dan lokasi tidak bersengketa serta bukanlah cagar budaya.
Baca Juga: Ziarah Akbar ke Makam Pangeran Kramo Jayo, Kadisbud Surati Asit Candra
Melihat kondisi komplek pemakaman yang memprihatinkan itulah, maka hari ini direncakanan Ziarah Akbar Palembang Darussalam (ZAPD).
Baca Juga: Pangeran Kramojayo, Nama Jalan Rumah Dinas Walikota, Sayang Makamnya Kini Tak Jelas
Berdasarkan rilis dari panitia ziarah akbar, disebutkan dalam rangka Ziarah Akbar Palembang Darussalam (ZAPD), hari ini (12/5/2023) seluruh perwakilan zuriat Palembang kunjungi makam Kramo Jayo.
Menurut Ketua Panitia Ziarah Kgs Zainudin, khusus tahun 2023 ini seluruh perwakilan zuriat Palembang Darussalam baik dari zuriat yang memiliki bangso (gelar) seperti Raden, Masagus, Kemas, dan Kiagus, maupun yang tidak bebangso dan paguyuban wong Palembang lainnya akan mengunjungi makam Pangeran Perdano Menteri Kramo Jayo di
Kompleks Ikan Mas 15 ilir.
“Perdano Menteri Pangeran Kramo Jayo adalah seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah Palembang Darussalam. Kramo Jayo sudah menduduki jabatan penting
sejak masa kekuasaan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Di masa kekuasaan akhir Kesultanan Palembang Darussalam dia menjadi Perdano Menteri” kata ketua panpel yang akrab dipanggil Mang Zai ini.
Dijelaskan oleh Zainudin, bahwa tujuan ZAPD ini untuk mengajak masyarakat Palembang lebih peduli terhadap cagar budaya khususnya makam para raja dan sultan Palembang.
“Makam Kramo Jayo adalah makam yang sedang dalam masalah. Oleh karena itu, menjadi prioritas dikunjungi. Rencananya, ke depan, ZAPD akan mengunjungi seluruh makam
para raja dan sultan yang ada di kota Palembang,” ujar Zainudin.
Senada dengan itu, Panitia Pengarah Ustad Mgs Fathoni Husin Umrie menyatakan bahwa kegiatan ZAPD ini dipicu karena adanya masalah Makam Kramo Jayo.
“Dapat dikatakan, bahwa kegiatan ZAPD merupakan hikmah dari masalah makam Kramo Jayo. Sebagai seorang putra Palembang, setelah saya membaca sejarah Kramo Jayo,
lalu melihat masalah makamnya, saya sungguh terenyuh. Selama ini, ternyata kita kurang peduli terhadap jasa para leluhur dan sejarah. Berziarah tidak hanya mengingat
kematian, tetapi juga tidak melupakan sejarah leluhur,” kata Ustad yang saat ini juga menjabat sebagai Kabid Kesenian di Dinas Kebudayaan Kota Palembang.
Baca Juga: Pemakamannya Diduga Hilang, Siapa Pangeran Kramajaya, Ternyata Menantu SMB II
Artikel Terkait
Palembang Darurat Cagar Budaya, Ini Penilaian Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya Terhadap Pemkot Palembang
Palembang Darurat Cagar Budaya, Tuntutan Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) kepada Wako Palembang
Benarkah Pelestarian Cagar Budaya di Palembang Bak "Jauh Panggang dari Api?"
Palembang Darurat Cagar Budaya, Kok Bisa? Ini Beberapa Cagar Budaya yang Memprihatinkan
AMPCB Laporkan Kerusakan Dua Objek Diduga Cagar Budaya di Palembang ke Polrestabes Palembang
Darurat Cagar Budaya akan Dibahas Komisi IV di Fraksi dan Paripurna
TACB Sumsel Segera Berkoordinasi dengan TACB Kota Palembang terkait Darurat Cagar Budaya di Palembang
AMPCB Surati Kapolresta dan TACB Sumsel Terkait Darurat Cagar Budaya
Charma Afrianto: Pemkot Palembang Tidak Serius, Tak Ada Niat Rawat Cagar Budaya
Pemakamannya Diduga Hilang, Siapa Pangeran Kramajaya, Ternyata Menantu SMB II
Hentikan Perusakan Pemakaman Pangeran Kramojayo, AMPCB akan Lakukan Aksi Damai
Nasib Tragis Panglima Tangguh Kramojayo, Makamnya Dipagari Seng dan Nisannya Dirusak, Palembang Diampuk Nian
Pemkot dan Polrestabes Tak Serius Tangani Perusakan Cagar Budaya Komplek Pemakaman Kramo Jayo
Pangeran Bupati Panembahan Hamim dan Pangeran Kramojayo
Ziarah Akbar ke Makam Pangeran Kramo Jayo, Kadisbud Surati Asit Candra
Pangeran Kramojayo, Nama Jalan Rumah Dinas Walikota, Sayang Makamnya Kini Tak Jelas