KetikPos.com – Lapangan utama SMAN 7 Palembang dipenuhi semarak merah putih pada Selasa (19/8/2025) ketika seluruh warga sekolah bersatu dalam perayaan HUT ke-80 RI sekaligus HUT ke-44 SMAN 7 Palembang.
Acara akbar yang diprakarsai OSIS SMAN 7 Palembang ini menghadirkan berbagai persembahan seni, pengibaran bendera raksasa, parade kebangsaan, hingga pelepasan balon ke langit Palembang.
Momen paling berkesan hadir dalam sambutan Kepala SMAN 7 Palembang, Dra. Nurdwin Indriyanti, yang menekankan makna ganda perayaan ini.
“Hari ini kita tidak hanya merayakan 80 tahun Indonesia merdeka, tetapi juga 44 tahun perjalanan SMAN 7 Palembang sebagai sekolah yang terus melahirkan generasi berprestasi. Seperti bendera yang berkibar, semoga semangat anak-anak kita juga selalu menjulang tinggi,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Beliau juga mengapresiasi kerja keras OSIS, guru, dan seluruh ekskul yang terlibat.
Menurutnya, kolaborasi siswa dalam seni, marching band, tarian, hingga lomba-lomba tradisional adalah cermin dari jiwa gotong royong bangsa.
“Saya bangga melihat kreativitas anak-anak. Konsep 17-08-45 yang ditampilkan dengan pengibaran bendera raksasa adalah bukti bahwa kalian mampu menerjemahkan sejarah dengan cara yang indah dan bermakna,” tambahnya.
Usai kepala sekolah, sambutan dilanjutkan oleh Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) , Muhammad Nasir, M. Pd.
Dalam pidatonya, menyoroti pentingnya peran sekolah sebagai pusat pembentukan karakter bangsa melalui seni dan budaya.
“Generasi muda hari ini bukan hanya pewaris kemerdekaan, tapi juga penentu arah bangsa ke depan. Saya melihat SMAN 7 Palembang memberi teladan bagaimana siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kaya akan seni dan budaya, disiplin, dan kepedulian sosial,” ungkapnya penuh semangat.
Juga mengingatkan agar siswa menjadikan perayaan ini sebagai momentum memperkuat cinta tanah air.
“Kemerdekaan itu tidak berhenti di tanggal 17 Agustus. Ia harus hadir dalam sikap sehari-hari: disiplin, berprestasi, dan menghargai perbedaan. Melalui penampilan seni dan budaya, tergambar bagaimana sudah tumbuh cinta seni Nusantara, tanpa melupakan seni tradisi, sekaligus seni budaya global,” tegasnya.
Sambutan ditutup dengan pantun:
ke pesta pake baju berkerah, kadonya tak mengapa buah duren, SMA 7 lokasinya di Mata Merah, Sekolahnya ternyata sungguh keren.