Wisuda Akbar RTI Palembang: Ratusan Santri Tahfidz Dilantik, Warisan Wakaf Ki Marogan Dihidupkan Kembali

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 06:53 WIB
Masjid Ki Marogan, salah satu masjid tertua di Palembang yang dapat menjadi pilihan destinasi wisata religi. (Youtube Sheen Production)
Masjid Ki Marogan, salah satu masjid tertua di Palembang yang dapat menjadi pilihan destinasi wisata religi. (Youtube Sheen Production)

 

KetikPos.com – Lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dari dalam Masjid Al Qautsar, Jalan Pertahanan 16 Ulu Plaju, Minggu (14/9/2025). Ratusan santri rumah tahfidz se-Kota Palembang berbalut toga putih-hitam duduk khidmat menanti saat sakral: diwisuda sebagai hafidz dan hafidzah.

Acara bertajuk Wisuda Akbar Rumah Tahfidz Indonesia (RTI) ini mencatat sejarah baru. Tidak hanya melahirkan generasi penghafal Al-Qur’an, tapi juga menandai berdirinya Lembaga Wakaf Marogan, yang digagas sebagai sumber pembiayaan pendidikan Qur’ani secara berkelanjutan.

Ulama dari Mekkah hingga Tokoh Palembang

Wisuda akbar ini dihadiri Syeikh Abdul Basith Musfi, ulama muda asal Kota Mekkah Al-Mukarromah. Hadir pula perwakilan Wali Kota Palembang dari bidang Kesra serta KH. Masagus A. Fauzan Yayan, SQ, Ketua Umum PB RTI yang akrab disapa Ustadz Yayan.

Dalam sambutannya, Ustadz Yayan menegaskan bahwa semua rumah tahfidz di bawah binaan RTI bersifat gratis sepenuhnya bagi santri.

“Tidak ada biaya sepeser pun. Operasional ditopang wakaf produktif yang dikelola Lembaga Wakaf Marogan. Konsep ini terinspirasi dari Al-Azhar Mesir, yang mampu bertahan ratusan tahun sebagai pusat keilmuan Islam,” ujarnya.

Jejak Wakaf Ki Marogan

Momen peresmian lembaga wakaf semakin mengharukan dengan hadirnya cucu ulama besar Palembang, Kiai Marogan, yang kini menempuh studi di Universitas PTIQ Jakarta. Ia mengingatkan kembali betapa besar jasa buyutnya.

“Buyut kami bukan hanya mendirikan dua masjid di Palembang, tapi juga mewakafkan dua menara di Mekkah. Hingga hari ini, wakaf itu masih berjalan dan hasilnya disalurkan bagi yang berhak,” ungkapnya.

Baginya, peresmian Lembaga Wakaf Marogan hari ini bukan sekadar seremoni, melainkan menghidupkan kembali tradisi amal jariyah yang sudah diwariskan Ki Marogan lebih dari seabad silam.

Air Mata Bahagia Orang Tua

Di sela prosesi wisuda, banyak orang tua tak kuasa menahan air mata. Seperti yang dialami Siti Aisyah, ibu dari santri berusia 11 tahun yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.
“Anak saya dari kecil bercita-cita jadi hafidzah. Saya tidak sangka hari ini mimpinya tercapai tanpa kami harus keluar biaya. Semua karena berkah wakaf,” ucapnya dengan suara bergetar.

Harapan Baru bagi Pendidikan Qur’ani

Dengan adanya Lembaga Wakaf Marogan, RTI optimistis bisa menjaga keberlanjutan pendidikan tahfidz gratis di Palembang. Wakaf produktif tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tapi juga menjamin akses pendidikan Qur’ani bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X