KetikPos.com -- "Kami siap berkolaborasi mulai dari penelitian hingga publikasi ilmiah melalui jurnal," kata Ketua Prodi Pend Bahasa Indonesia Dr Achmad Wahidy, M Pd, dalam sambutannya saat membuka "Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas" di ruang Guru SMPN 14 Palembang, Selasa (18/7/2023).
Sementara dalam sambutannya Kepala SMPN 14 Palembang, Yuswanti, M.Pd menyatakan sangat berterima kasih atas kedatangan para dosen dari Universitas PGRI Palembang.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh tim dosen dari Universitas PGRI Palembang. Hal ini sangat membantu para guru kami untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam hal menulis artikel ilmiah,” ujar Yuswanti yang juga alumnus Universitas PGRI Palembang.
Baca Juga: Pengaruh Teknologi Terhadap Pendidikan di Era Digital: Mengubah Lanskap Pembelajaran
Dosen dari Prodi PPG dan Pend Bahasa Indonesia FKIP Universitas PGRI Palembang mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui penulisan artikel ilmiah
dengan metode Penelitian Tindakan Kelas.
Salah satu bentuk kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi dosen yakni melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat. Tim dosen yang menjadi narasumber pada kegiatan
tersebut berjumlah 7 orang dengan dibantu 2 orang mahasiswa.
Adapun ketujuh dosen tersebut yaitu Dr Darwin Effendi, M Pd; Dr Achmad Wahidy, MPd; Dr Yenny Puspita, M Pd; M Nasir, M Pd; Masnunah, M Pd; Juaidah Agustina, M Pd; dan Riyanto, M Pd.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Program studi Pend Bahasa Indonesia, Wahidy dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai implementasi kewajiban
dosen melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami sangat bangga bahwa Universitas PGRI Palembang telah melahirkan alumni yang dapat diterima di masyarakat, khususnya pada dunia Pendidikan. Salah satunya
Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Palembang dan beberapa guru di sini,” ditambahkannya.
Dalam materinya, para dosen ini menyampaikan teknik dan strategi serta bagaimana merancang, melaksanakan dan membuat laporan penelitian tindakan kelas.
"Penelitian ini bisa dilaksanakan langsung oleh guru yang bersangkutan atau menggandeng guru lain sebagai mitra. Karena sebenarnya, penelitian tindakan kelas ini, oleh sebagian orang disebut sebagai penelitian pengakuan dosa," papar Darwin Effendi.
Baca Juga: DPW MSK Indonesia Sumsel Desak Pecat Plt Kepala Dinas dan Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumsel