pendidikan

Dari Teguran Anak Pejabat hingga Sorotan KPK: Drama Mutasi Kepsek SMP 1 Prabumulih yang Belum Tamat

Jumat, 19 September 2025 | 10:49 WIB
Dapat Sanksi Dari Kemendagri, Wali Kota Prabumulih Akui Tidak Bisa Kontrol Diri (Net)

KetikPos.com – Sebuah teguran sederhana di lingkungan sekolah berubah jadi drama politik tingkat tinggi. Kisah ini bermula di SMP Negeri 1 Prabumulih, ketika Kepala Sekolah Roni Ardiansyah dikabarkan menegur anak Wali Kota Arlan yang membawa mobil ke sekolah.

Tak lama, surat mutasi pun turun. Publik menilai, pencopotan itu bukan kebetulan. Tuduhan “abuse of power” merebak, nama Arlan jadi bulan-bulanan warganet, dan isu pun menjalar ke ranah hukum.

Dari Mutasi Mendadak ke “Panggung” Kemendagri

Viralnya isu membuat Inspektorat Jenderal Kemendagri turun tangan. Arlan dan Roni dipanggil ke Jakarta, diperiksa, dan bahkan dipertemukan langsung. Di sana, keduanya berangkulan, tanda perdamaian.

Baca Juga: PGRI Sumsel Tunjukkan Solidaritas, Dampingi Kepala SMPN 1 Prabumulih dan Tenaga Kependidikan

Namun hasil pemeriksaan tidak ringan:

Mutasi Roni dibatalkan.

Arlan dijatuhi peringatan tertulis kategori berat.

Bagi pejabat, sanksi ini bukan sekadar formalitas. Catatan buruk bisa jadi “hantu” yang menghambat karier, apalagi jika ingin melangkah ke panggung politik yang lebih tinggi.

KPK Ikut Turun: Sorotan ke Harta Kekayaan Arlan

Belum reda sorotan publik, kini giliran KPK yang masuk ke arena. Lembaga antirasuah itu mengumumkan tengah meneliti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Arlan.

Baca Juga: Profesor dalam Nama Penghargaan: Antara Aturan, Budaya, dan Penghormatan, Sorotan terhadap Profesor Mahyuddin Award

“Verifikasi ini penting untuk memastikan apakah gaya hidup pejabat sesuai dengan harta yang dilaporkan,” ungkap seorang pejabat internal KPK, Jumat (19/9/2025).

Artinya, drama ini sudah melampaui soal mutasi. Kini, Arlan menghadapi pertanyaan lebih serius: apakah ia bersih secara finansial?

Halaman:

Tags

Terkini