Dalam Islam diajarkan Tuntutlah Ilmu ke Negeri Cina, Maspril Menulis "Belajar Jurnalistik ke Missouri"

photo author
DNU
- Rabu, 8 Februari 2023 | 10:05 WIB
Buku
Buku

 


KetikPos.com - -- Hadis Nabi Muhammad SAW soal belajar, "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina". Maspril Ariel beda lagi, pensiunan wartawan Republika ini menulis buku
berjudul "Belajar Jurnalistik ke Missouri".

Satu ke Asia kiblat ilmu pengetahuan, yang baru ini ke Amerika. Beda mahzab dan beda sudut pandang. "Yang penting, intinya kita harus belajar dan terus belajar. Terutama
kepada ahlinya," ujar suami Aina Rumiyati Azis ini.

menjelang Hari Pern Nasional (HPN) yang tahun ini dipusatkan di Medan, jurnalis dan penggiat literasi Maspril Aries merilis buku baru. Kalau hadis mengajarkan belajar ke negeri komunis, satu lagi ke negeri "Yahudi".

Selain tulisan dari Maspril Aries yang kini tercatat sebagai wartawan media online pada buku ini juga ada pandangan dari tiga orang doktor. Kata pengantar dari Dr Yenrizal Ms, staf pengajar Fisip UIN Raden Fatah dan Catatan dari Missouri oleh Fitria Andayani SIkom, MA, PhD alumnus Missouri School of Journalisme mantan wartawati Republika yang kini staf pengajar pada Universitas Pertamina  Selain itu ada sumbangan Epilog dari Dr Firdaus Komar, Msi yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan. Dan yang tidak kalah pentingnya, pada sampul belakang ada catatan atau endorsment dari Ketua Umum PWI Atal S Depari.

Atal S Depari yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi Berita Pagi, menyebut Maspril Aries yang mulai dikenalnya saat menjadi wartawan Republika, banyak menuangkan idenya berkaitan dunia pers atau jurnalistik. Itu disampaikan dalam rangkaian yang sungguh enak dibaca.

Tak salah jika buku ini dijadikan referensi dan bacaan masyarakat umum, kalangan akademisi sekalipun. Maspril Aries menulis dalam setiap topik yang dibahas, memperkuatnya dengan rujukan ilmiah digabung dikompilasi pengalamannya sebagai wartawan. "Saya mengajak wartawan menambah wawasannya dengan membaca buku ini,” ujar Atal Depari.

Jurnalis di Palembang Dudi Oskandar, mengemukakn bahwa buku yang ditulis Maspril merupakan rekaman perjalanan wartawan plus keresahan jiwa sebagai seorang wartawan senior yang produktif dalam menulis dan menerbitkan buku.

“jurnalisme kloning atau plagiarisme yang marak di era jurnalisme online juga dikupas dalam buku ini. Kitab ini juga mengulas kegusaran Bung Firko Ketua PWI Sumsel terhadap fenomena jurnalisme cloning yang dapat menggurukan karakter dan kredibilitas media.

“Apabila ingin menjadi jurnalis yang baik dan berkompeten maka kuncinya belajar karena ilmu kewartawanan itu dinamis.”

Dudi yang telah membaca tuntas buku ini menjelaskan, Maspril Aries menulis menu lengkap dalam buku ini, ada konvergensi media, tentang juirnalisme online sampai jurnalisme radio. Juga menulis tentang kaitan media sosial dengan jurnalisme, tentang kemerdekaan pers, ada kajian tentang podcats, juga gambaran tentang wartawan yang terjerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dudi kini aktif sebagai jurnalis RMOL Sumsel, berkomentar, “Seperti kata pepatan ‘buku adalah jendela ilmu’ ini dimaksudkan bahwa ketika kita membaca buku ini maka pengetahuan yang kita dapatkan sangat luas dan tak terukur. Dengan membaca buku ini dapat menjadi engisi waktu luang dan menjadi dalam menjalankan profesi wartawan."

“Jika Anda jurnalis maka perlu membaca buku ini untuk mengetahui pengalaman Maspril selama menjadi jurnalis. Saya sebagai sahabat Maspril dan banyak pembaca buku lain akan turut merasakan manfaat luar biasa dari buku ini ,” katanya.

Antoni Yuzar, Ketua Komisi I DPRD Sumsel yang habis melalap buku “Belajar Jurnalistik ke Missouri” ini mengungkapkan, “Buku ini menarik. Tulisannya mengalir dan runut. Selain itu tentu saja enak dibaca. Sangat banyak memuat informasi dunia pers kekinian. Istilahnya itu up to date,” kata wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Guru besar UIN Raden Fatah, Ris'an Rusli , buku “Belajar Jurnalistik ke Missouri” mengupas pers dari sudut hukum, dan bagaimana pers dengan bermacam ragamnya serta media massa dengan tokoh-tokohnya. “Menurut saya, sangat insipiratif, bisa menjadi refrensi dan penelitian baru bagi mahasiswa dan peneliti jurnalistik. Mahasiswa komunikasi wajib membaca buku ini," sarannya.

Dalam buku ini, menurut Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fataht,u disinggung bagaimana media massa konvensional dikaitkan dengan pers Islam yang belum mendalam pembahasannya. Ini nantinya, tentu dapat menjadi sebuah objek penelitian,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X