KetikPos.com -- Tragis sekali nasib Imam. Diduga praktik menjual obat-obatan ilegal, dirinya diculik dan diperas oleh oknum TNI yang menyamar polisi gadungan.
Keluarganya di Aceh tak memenuhi permintaan penculik sebesar Rp 50 juta, Imam akhirnya ditemukan tewas sesuai dengan ancaman yang disampaikan kepada keluarga korban.
Imam Masykur (25), seorang warga Aceh tinggal di Tangerang Selatan, Imam Masykur (25). Korban tewas usai dianiaya oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Selain menculik dan menganiaya, oknum anggota Paspampres bersama sejumlah rekannya juga mencoba memeras korban.
Imam sepertinya diperas karena toko kosmetiknya di Jalan Sandratek, RT 02/RW 06, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, diduga menjual obat-obatan ilegal. Korban lalu diculik dari tokonya oleh para pelaku pada Sabtu (12/8/2023) sore.
Seperti dilansir dari Bergelora.com, menurut Ketua RT setempat, Sarip Marjaya, pada Juni lalu Imam sempat ditangkap karena menjual obat terlarang di toko kosmetik tersebut.
“Kelihatannya, toko kosmetik itu cuma kamuflase,” kata Sarip.
Hal senada disampaikan oleh warga berinisial B yang juga menjadi saksi penculikan Imam. Ia menuturkan bahwa para pelanggan di toko kosmetik Imam itu rata-rata pengamen hingga tukang parkir. Kendati demikian, B tidak tahu pasti jenis obat-obatan ilegal apa yang dijual Imam kepada pelanggannya.
Mengaku Polisi
Berdasarkan penuturan B, pada pukul 17.00 terdapat seseorang berawak besar menyeret Imam keluar dari dalam tokonya.
“Dia (Imam) posisi kayaknya lagi shalat. Saya sempet denger rampok-rampok. Dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu,” kata B.
Tak lama kemudian, dua pelaku lainnya menghampiri Imam ketika warga setempat hendak membantu korban.
Kedua pelaku lantas mengadang warga sambil mengaku dibekali surat tugas untuk menangkap Imam.
“Semua orang cuma enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu,” kata B.
Setelahnya, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para pelaku. Itulah saat terakhir kali B melihat Imam dalam keadaan hidup.