Persidangan tak hanya mengurai fakta, tapi juga luka. SS1 modifikasi dengan komponen FNC dipajang di depan hakim. Dingin. Membisu. Tapi dalam diamnya, senjata itu menyimpan cerita tentang keberanian yang dibalas pengkhianatan.
Kopda Bazarsah, anggota aktif TNI, berdiri sebagai terdakwa. Tapi di kursi pengunjung, berdiri rasa marah, kehilangan, dan rasa dikhianati oleh institusi yang seharusnya menjaga.
Keluarga para korban menuntut lebih dari sekadar hukuman. Mereka menuntut keadilan, yang bisa memulihkan kepercayaan masyarakat bahwa seragam bukan pelindung kejahatan, tapi lambang keberanian.
Seragam tak pernah salah. Tapi ketika peluru datang dari sesama berseragam, siapa yang masih bisa percaya?