Sahilin Sempat Diabadikan dalam Puisi Esai Ditulis oleh M Nasir, Berjudul: Menua di Batanghari, Ini Puisinya

photo author
DNU
- Sabtu, 25 Februari 2023 | 13:23 WIB
Anwar Putra Bayu, Editor Kumpulan Puisi Esai "Suara Kemanusiaan". (tangkapan layar WA Grup)
Anwar Putra Bayu, Editor Kumpulan Puisi Esai "Suara Kemanusiaan". (tangkapan layar WA Grup)

pra covid nasib sudah menyepi2
di masa PPKM sepinya kian sunyi
pasca pandemi sunyinya semakin hening
terbatasnya pandangan jadi alasan banyak berdiam di rumah

Musik dan syair semakin banyak di arus batanghari
sejatinya aroma dan rasa kian memadu
Sungguhpun irama masih mampu mengambang di pusaran
arahnya tak jelas, memutar, ke hulu dan hilir bahkan tersudut di pojok lubuk

Palapa record saksi pita hitam3
saweran di pesta kampung membuat mata tersenyum
hotel berbintang mencipratkan dingin AC
Hari Ulang Tahun Kantor juga masih diiringi batanghari sembilan

Semua itu seolah beriaknya arus
Dangkal mengeras, di lubuk tak bersuara
mengisi perut dan mengepulkan rokok pun semakin butuh perjuangan
sama seperti telinga-telinga itu kian menutup dari dentingan

Sahilin, siapa yang menyebutnya tak punya nama di kini4
Dulu pun tak sebanding antara asing dan kenal
Batanghari terus mengalir ke hilir
dentingan dan syair selalu mengalun tak tercium suaranya

Akankah yang kencur bisa menerima bau asing
Asli dari tanah dan membumi meski dicicip aneh
Yang hampir tiada pun beralih selera
bagaimana yang baru lahir dan belum sama sekali mengenal


yang muda akrabnya dengan KPop
juga ramuan musik menetes dari pintu dunia maya
Dari seribu hanya hitungan jari
yang masih suka mengakrabkan telinga dengan batanghari sembilan5


Usia boleh meninggalkan muda
indra tak mesti tuna
semangatnya harus diacungi jempol
kalau seleranya menyelamatkan budaya tua

Kacamata hitam bukan bergaya
Pantun sungguh lancar dilagukan
Saling bersahutan pas di rima
Cuma bayaran yang belum seirama

Air batang hari tak lagi bening
Jadi pertemuan berbagai aneka
Irama Batanghari Sembilan jangan dibuat hening
Budaya lestari hidupkan entitas


Palembang, Desember 2022


1. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/sahilin-maestro-seni-pemantun-gitar-batanghari-sembilan/
Salah satu maestro seni yang cukup terkenal di Sumatera Selatan adalah Sahilin. Sahilin merupakan seniman Batanghari Sembilan atau sering disebut Gitar Tunggal yang merupakan kesenian khas Sumatera Selatan. Tidak kurang dari 50 tahun beliau menggeluti kesenian tersebut dan sampai sekarang masih tetap konsisten menampilkannya.

2. https://sumselterkini.co.id/seni-dan-budaya/gitar-tunggal-sahilin-pun-terbelenggu-pandemi/
PANDEMI terasa membenamkan petikan gitar tunggal irang batanghari Sahilin. Yang biasanya nyaring kini menjadi seakan sedikit fals. Gulana terbelenggu protokol kesehatan membuatnya menjadi demikian.

3. http://gitartunggal.blogspot.com/2009/04/rekaman-di-palapa-record.html
Di awal tahun 70-an di Pelembang berdirilah studio Rekaman yang diberi nama oleh pemiliknya dengan nama "Palapa Record" yang khusus memproduksi lagu-lagu daerah Sumatera bagian Selatan. Termasuk diantaranya, lagu-lagu bayanghari Sembilan yang disenandungkan Sahilin.


4. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/4781
Sahilinan yang sering dipersepsikan masyarakat Kota Palembang sebagai salah satu jenis seni musik tradisi, yang sebenarnya adalah seni Musik Batanghari Sembilan. Dari fenomena tersebut jelaslah bahwa karya-karya musik Sahilin dan penyajiannya memiliki gaya yang melekat, sehingga populer di tengah masyarakat penikmatnya dan muncul istilah sahilinan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X