Pihaknya berharap ada penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap apakah benar hilangnya rendang tersebut merupakan kejadian spontan atau ada unsur kesengajaan demi mendongkrak popularitas konten kreator bersangkutan.
"Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Tidak boleh ada pihak yang seenaknya membuat konten dengan cara-cara yang merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik suatu daerah," tegas Miftahudin.
Baca Juga: Drama Rendang Willie Viral, Warga Palembang Tersinggung dan Marah
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat Palembang turut menyayangkan insiden ini dan mendukung langkah hukum yang akan diambil YBH Sumsel Berkeadilan.
Mereka berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi para kreator konten agar lebih bertanggung jawab dalam membuat materi yang mereka publikasikan di media sosial.
Drama hilangnya rendang 200 kg ini masih terus bergulir. Apakah benar ada unsur kesengajaan, atau hanya kesalahpahaman semata? Publik kini menantikan kejelasan dari pihak terkait.****
Artikel Terkait
YBH SSB Kawal Keluhan Nelayan Keramasan Soal Kapal Batu Bara di Sungai Musi
Geruduk Kantor Wali Kota Palembang, YBH SSB dan Ratusan Nelayan Desak Penertiban Angkutan Tongkang di Sungai Musi
YBH SSB Desak Kapolda Sumsel Segera Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Banyuasin
YBH SSB Laporkan Dugaan Penyerobotan Tanah ke Polda Sumsel
M. Miftahudin, S.H Terpilih sebagai Ketua Umum YBH SSB DPC Kota Palembang, Siap Perkuat Akses Keadilan bagi Masyarakat
Dukung Program Ratu Dewa, YBH SSB Kota Palembang Siap Perkuat Akses Bantuan Hukum Hingga ke Akar Rumput
Muhammad Miftahudin: YBH SSB Garda Terdepan Membela Masyarakat Marginal di Palembang