Dengan demikian, peran Haji Asaari sebagai mertua mantan Pangdam II Sriwijaya, Bambang Utoyo, bukan hanya memberikan kontribusi dalam hal dukungan dan sumber daya bagi Martabak HAR, tetapi juga membawa pengaruh yang besar dalam membangun citra, reputasi, serta peluang-peluang kerjasama yang menguntungkan bagi bisnis HAR.
Ini menjadikannya lebih dari sekadar warung martabak biasa, tetapi juga sebuah ikon dari cita rasa dan keberhasilan di Palembang, yang terus melestarikan nilai-nilai luhur dan tradisi dalam dunia bisnis dan sosial.
Hingga kini berbagai cabang martabak terus berkembang. Khusus Martabak HAR simpang Sekip kini dikelola dengan lebih modern.