Dengan demikian, peran Haji Asaari sebagai mertua mantan Pangdam II Sriwijaya, Bambang Utoyo, bukan hanya memberikan kontribusi dalam hal dukungan dan sumber daya bagi Martabak HAR, tetapi juga membawa pengaruh yang besar dalam membangun citra, reputasi, serta peluang-peluang kerjasama yang menguntungkan bagi bisnis HAR.
Ini menjadikannya lebih dari sekadar warung martabak biasa, tetapi juga sebuah ikon dari cita rasa dan keberhasilan di Palembang, yang terus melestarikan nilai-nilai luhur dan tradisi dalam dunia bisnis dan sosial.
Hingga kini berbagai cabang martabak terus berkembang. Khusus Martabak HAR simpang Sekip kini dikelola dengan lebih modern.
Artikel Terkait
Hadiri Grand Opening Martabak HAR Simpang Sekip dan HUT ke-76 Tahun Martabak HAR, Ini Pesan Gubernur Sumsel
Martabak: Jejak Sejarah Kuliner Nusantara yang Menggoda Selera
HAR, dari Pembersih Cerobong Asap Pertamina Coba Bikin Martabak
HAR, Sukses di Palembang Merantau dari Kerala, India
Martabak HAR dan Martabak India/Malabar, Pilih Mana?
Sejarah Martabak Bangka
Menikmati Kelezatan Pempek Belah: Sebuah Petualangan Kuliner di Palembang Tanpa Cuko
Pempek Belah, Tidak Pakai Ikan atau Pakai Ikan Bikin Ngiler Semua, Ini Resepnya
HAR, semasa Hidupnya Selalu Berbagi Langsung dengan Masyarakat