Diduga Menjadi Korban Salah Sasaran, Pasien Kecelakaan Ditikam di IGD

KetikPos.com - Diduga telah menjadi korban salah sasaran, seorang pasien kecelakaan tunggal menjadi korban penikaman oleh Orang Tak Dikenal (OTD) saat menjalani perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.

Korban diketahui bernama Syaiful Hadi (28), warga Jalan DR M. Isa, Lorong Sei Jeruju, Kelurahan Kuto Batu, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka robek serius di paha kanannya.

Baca Juga: Polres PALI Berhasil Amankan Pelaku KDRT di Desa Semangus

Menurut keterangan ayah korban, Bustam Rusdi, peristiwa ini bermula ketika anaknya dirujuk ke RSMH setelah mengalami kecelakaan laka tunggal di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Sebelumnya, Syaiful sempat dibawa ke rumah sakit Bom Baru, kemudian dirujuk ke IGD RSMH sekitar pukul 23.00 WIB untuk perawatan lebih lanjut.

“Saat di IGD, masuk rombongan pasien yang merupakan korban penembakan di salah satu tempat hiburan malam di Palembang. Anak saya dituduh terlibat dalam insiden itu.

Baca Juga: Polres PALI Tangkap Ayah Kandung yang Tega Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Anaknya

Meski sudah dijelaskan bahwa dia hanya korban kecelakaan, pelaku tetap menyerang dengan pisau. Dua kali dia menikam, satu mengenai paha kanan,” jelas Bustam, Selasa (03/12/24).

Bustam menegaskan pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembanga.

Dirinya meminta agar pelaku segera ditindak tegas. “Sangat disayangkan insiden ini bisa terjadi di IGD, tempat yang seharusnya aman,” ungkapnya.

Baca Juga: Kejati Sumsel Serahkan Tersangka Korupsi Proyek LRT ke Kejari Palembang, Rp22,5 Miliar Kerugian Negara Dikembalikan

Sementara itu, kuasa hukum korban, Agung M Iqbal dari Yayasan Bantuan Hukum Sumsel Berkeadilan (YBH SSB), mendesak Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang untuk membentuk tim investigasi terkait insiden ini.

“Diduga ada kelalaian dari pihak RSMH. Pengamanan di IGD sangat lemah, sehingga penyerangan ini bisa terjadi. Pengamanan tidak membatasi orang masuk ke ruang IGD. Yang masuk lebih dari 10 orang, meski yang melakukan penusukan hanya satu orang,” ujar Agung.

Baca Juga: Kembali Berulah, Akhirnya JWR Diringkus Polisi