Provokator dan Perekam Penganiayaan David, anak Pengurus GP Ansor Ternyata S dan Kini Jadi Tersangka

KetikPos.com -- Aksi penganiayaan David oleh MDS, pacar mantan kekasihnya ternyata bukanlah A. Yang diduga memprovokasi dan merekam insiden itu adalah S.

Perekam dan pemprovokasi itu kini sudah ditetapkan tersangka oleh pihak kepoilsian.

Dilansir dari gerbangnalar.com, aksi Penganiayaan yang terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan saat ini ramai jadi sorotan. Soalnya melibatkan anak pejabat dan anak pengurus GP Ansor.

Berdasarkan keterangan dari Kombes Pol Ade Ary Syam, alasan mengapa Mario Dandy Satriyo, menganiaya putra pengurus GP Ansor lantaran kesal terhadap korban.

Baca juga : David Mengikuti Jejak Ayahnya Menjadi Mualaf

Menurut Ade, pelaku menerima aduan dari teman wanitanya,  A bahwa korban ini melakukan perbuatan tak baik pada temannya itu.

 "Motif kekerasan yang dilakukan terhadap anak itu, yakni pelaku melampiaskan amarahnya karena mendapat informasi dari teman wanitanya" " ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary, Rabu (22/2/2023).

Sebagaimana dikatakan MDS, teman wanitanya ini memperoleh perlakuan tidak baik dari korban.

Akibat aduan tersebut, MDS ini kesal dan langsung melampiaskan amarahnya dengan mendatangi korban yang berada dirumah temannya.

Teman anak pejabat pajak yang kini ditetapkan sebagai tersangka ternyata memiliki peran dalam penganiayaan putra salah satu Pengurus Pusat (PP) GP Ansor bernama David.

S (19), yang merupakan teman anak pejabat Ditjen pajak yang menganiaya David ternyata adalah orang yang merekam video penganiayaan. Selain itu juga diduga sebagai provokator penganiayaan tersebut.

Baca Juga : Mario Dandy Satriyo Tersangka Penganiaya Anak Pengurus GP Ansor, Hobi Mobil Mewah dan Ayahnya Tajir Melintir

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary mengungkapkan  peran S yaitu memprovokator Mario untuk melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Memberikan pendapat kepada tersangka MDS (Mario) 'wah parah itu, ya sudah hajar saja'," kata Ade Ary dalam keterangannya, Jumat, (24 /2/2023).

Selain itu dia juga meminta korban meminta maaf dengan mencontohkan cara memohon maaf dengan bersimpuh.