KETIKPOS.COM-Terdakwa Jupri (Tidak dilakukan penahanan) yang terlibat tindak pidana Nakhoda yaitu melayarkan kapal yang tidak laik laut dengan barang bukti kapal yang bermuatan 44 000 ribu liter minyak berjenis Solar, dituntut JPU dengan pidana penjara selama 8 bulan
Tuntutan tersebut dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel Rini Purnamawati SH melalui Jaksa Penganti Nenny Karmila SH, dihadapan majelis hakim Harun Yulianto SH MH, dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang Selasa (30/5/23)
Dalam tuntutannya,JPU menyatakan bahwa Terdakwa Jupri terbukti melakukan tindak pidana Nakhoda yaitu melayarkan kapal yang tidak laik laut.
Baca Juga: Mau Menagih Hutang, Emak-emak di Palembang Malah Dianiaya
Atas perbuatanya Terdakwa juga di ancam dalam pasal Pasal 302 ayat (1) Jo. Pasal 117 ayat (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
"Menuntut menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Jupri dengan pidana penjara selama 8 bulan." Tegas JPU saat di Persidangan
Sementara itu seusai sidang tim kuasa hukum terdakwa Jupri,saat ditanya terkaid tuntutan tersebut ,maaf belum bisa menjawab, lebih jelas tanyakan JPU
Baca Juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit, Eks PPPK Dinas Pertanian OKU, Dituntut 8 Tahun Penjara
"Maaf Lebih jelas tanyakan saja sama Jaksa Penuntut Umum," ungkap kuasa hukum terdakwa
Sebelumnya dalam dakwaannya, terdakwa Jupri pada Selasa (24/1/2023) di perairan Tangga Takat Sungai Musi, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, menjadi nahkoda yang kapalnya tidak layak berlayar.
Awalnya bulan Juli 2018, terdakwa Jupri sebagai ABK Kapal Self Propelled Oil Barhe atau SPOB Reza Sentosa Perkasa, dengan memiliki sertifikat pengawakan kapal sungai dan danau.
Baca Juga: Hendak Pulang Kerumahnya, Mahasiswa Menjadi Korban Begal di Lemabang
Pada Selasa (24/1/23) sekitar pukul 12.30 WIB, terdakwa saat dikapal di perairan Tangga Takat, mendapat telepon dari Budi (DPO) selaku perwakilan pemilik perusahaan kapal, menanyakan siapa saja ABK dikapal dikatakan terdakwa ada Ismail bersama Chievo.
Budi menyuruh menelpon terdakwa Jupri, menghubungi saksi Risky dan saksi M Kurniawan untuk datang ke kapal, karenakan mengisi muatan BBM solar di Pegayut, setelah semua ABK di kapal terdakwa Jupri mengajak untuk berangkat
Budi menyuruh menelpon terdakwa Jupri, menghubungi saksi Risky dan saksi M Kurniawan untuk datang ke kapal, karena akan mengisi muatan BBM solar di Pegayut.
Baca Juga: Pembangunan Tol Jakarta Cikampek Bermasalah, Kejagung Periksa Dua Orang Saksi
Setelah semua ABK di kapal,terdakwa Jupri mengajak untuk berangkat menggunakan kapal SPOB Reza Sentosa Perkasa dalam keadaan kosong menuju dermaga di Pegayut.
Sesampainya di Pegayut, kapal menerima pengisian BBM solar sekitar 44 ribu liter atau 44 ton solar dari 3 unit truk tangki warna putih biru merek Pertamina, setelah selesai malamnya Budi menanyakan kapal yang berlayar menuju perairan Tangga Takat.
Baca Juga: Wakil Bupati Rokan Hilir, Kader Nasdem Tersandung Masalah, Tunggu Laporan Istri atau Suami
Di Perairan Pegayut datang anggota Dantim 4/Teknis Deintel Armada Rl dan berupaya menghentikan untuk memeriksa kapal namun kapal terus bergerak, selanjutnya datang Tim Sea Rider Pangkalan Angkatan Laut Palembang, melakukan pemeriksaan.
Didapati dokumen hanya surat SPOG tanggal 21 Januari2023,atas nama nakhoda Edi Zubir yang tidak berada dikapal, maka kapal dibawa ke Dermaga Pos Binpotmar TNIAngkatan Laut 1 llir Palembang, (Hsyah)
Artikel Terkait
Ketahuan Jual Sabu, Pasutri Diamankan Unit Gakkum Sat Polairud Polrestabes Palembang
Pura-Pura Amankan Tawuran, Ternyata Begal Motor
Ternyata Asal Senjata Api KKB Papua Dari Sini
Rebbeca Laporkan Akun Twitter Sebar Video Dewasa, Netizen Bilang: Kalo Melaporkan Berarti Memang Dia
KKP Segel 9,7 Ton Ikan, Ternyata Ini Masalahnya
KKP Tertibkan Sembilan Kapal Ikan, Ini Kasusnya
Sepeda motor dan Handphone Disikat Teman Baru yang Dikenal lewat Facebook