hukum-kriminal

Terkait Keributan di KPU Palembang, Begini Kata Kapolrestabes

DNU
Rabu, 25 September 2024 | 14:00 WIB
Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Selasa (24/9/2024) di Polrestabes Palembang saat memimpin pers rilis. (Dok Ist/KetikPos.com)

"Ketika terjadi dorong - dorongan antara Hasbi dengan Tata kejadian spontan tersebut akhirnya sempat terjadi percekcokan dan akhirnya dapat di lerai. 

Baca Juga: Polrestabes Palembang Berhasil Gagalkan Pengiriman 5,3 Kg Paket Sabu

Namun hadir tersangka Ahmad Rusli dari ormas tersebut menghampiri Hasbi untuk menanyakan kenapa dia melakukan tindakan dorong - dorongan sehingga kembali semakin panas ditambah pembicaraan yang tidak mengenakkan sekali lagi berhasil di redam dengan cara dilakukan pemelukan oleh rekannya. 

Tiba - tiba tersangka Rusli melihat korban Jamak Udin mengingatkan permasalahan pribadi yang belum terselesaikan masalah pekerjaan yang berhubungan dengan keuangan dan tidak ada hubungan dengan pemilu kada," bebernya.

Baca Juga: Pemkot dan Polrestabes Tak Serius Tangani Perusakan Cagar Budaya Komplek Pemakaman Kramo Jayo

Kemudian, lanjut Kombes Pol Harryo Sugihhartono menjelaskan, inilah yang memicu kembali cerita lama dan akhirnya emosi muncul, spontan tersangka Rusli mengeluarkan sebilah pisau menyerang membabi buta kearah korban Jamak Udin sehingga terkena sabetan di dekat leher dan pinggang.

"Seiring serangan kearah korban Jamak Udin tersebut, anggota pengawal pribadi (walpri) yang saat itu berada di lokasi kejadian mencoba melerai.

Baca Juga: Pemkot dan Polrestabes Tak Serius Tangani Perusakan Cagar Budaya Komplek Pemakaman Kramo Jayo

Tentunya, menggunakan uniform walpri, dan tersangka Rusli tidak mengetahui bahwa yang melerai anggota kepolisian dan mengira rekan korban Jamak Udin akhirnya anggota kita juga terkena sabetan di pinggang.

Namun, Alhamdulillah kedua korban Jamak dan anggota kami yang terkena sabetan berhasil segera di evakuasi dan dilakukan pengobatan yang saat ini masih menjalani perawatan, kondisi stabil yang nantinya bisa memberikan kesaksian - kesaksian atas peristiwa yang terjadi," ungkapnya.

Baca Juga: Perawat D Ditahan Polrestabes Palembang, akan Diupayakan Restorative Justice

Lebih jauh Kapolrestabes Palembang mengatakan, motif atas tindak pidana ini adalah karena sakit hati, jengkel antara tersangka Ahmad Rusli profesi juru parkir atas cerita lama dengan korban Jamak Udin.

"Informasinya dulu ada pekerjaan galian tanah yang tidak tertuntaskan yang belum terbayar penuh sehingga menyebabkan tersangka menjadi emosi pada saat itu," tegasnya.

Baca Juga: Dilaporkan Menipu ke Polda, Anggota DPRD Sumsel Balik Lapor ke Polrestabes

Ini bukan motifnya bukan masalah politik namun pribadi, tetapi memang situasinya pas kebetulan pada saat kejadian kegiatan penetapan nomor urut Paslon dan ada perbedaan pandangan atas ormas tersebut. 

Halaman:

Tags

Terkini